PBESI Sebut Esports Jadi Tulang Punggung RI di SEA Games 2023

Banyak cabang olahraga (cabor) yang absen, esports disebut jadi tulang punggung Indonesia di SEA Games 2023. Hal itu disampaikan langsung oleh Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI).

"Perlu saya jelaskan, bahwa karena di Kamboja ada 17 cabor yang tidak diikutsertakan, yang itu merupakan kekuatan dari Indonesia. Jadi esports satu-satunya cabor utama, yang menjadi tulang punggung, untuk kekuatan Indonesia di SEA Games Kamboja," kata Sekretaris Jenderal PBESI, Franky Ong.

Pernyataan tersebut dipaparkan, usai laga grand final M4 Mobile Legends, yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Minggu (15/1/2023) malam. Dirinya juga mengatakan, kalau PBESI sedang berupaya untuk menyelaraskan kegiatan esports, dengan berkaca dari kompetisi internasional yang sudah terselenggara.

"Untuk kejuaraan-kejuaraan dunia, kita memang sudah mempelajari dari mulai IESF, dan sampai PMGC dan terakhir M4 World Championship ini. Kami akan melakukan penyelarasan-penyelarasan, tentunya kita ingin hasil yang terbaik," ujar Franky.

Menurutnya, pusat olahraga esports sendiri berada di Indonesia. Oleh sebab itu, dirinya tak ingin Tanah Air ini kalah dari negara-negara lain.

"Kita tahu, olahraga esports gudangnya di Indonesia. Kita ini adalah pusat dari kegiatan esports, mungkin di dunia. Jadi kita tidak mau kalah dari negara-negara lain," pungkas Franky.

Seperti yang sudah disampaikan oleh Franky, ada beberapa cabor yang tidak hadir di SEA Games 2023. Nah, meskipun esports kembali disertakan, tetapi ada beberapa kelas pertandingan esports yang tidak ada.

Jika berkaca dari SEA Games tahun lalu, game Free Fire yang merupakan penyumbang medali emas dan perak untuk Indonesia, tak masuk daftar game yang dipertandingkan untuk SEA Games 2023. Selain itu ada pula nama-nama kondang yang absen, seperti Arena of Valor, League of Legends versi PC, dan FIFA 4.