Nasib Frekuensi Bekas 3G Ada di Tangan Operator Seluler
Sinyal 3G tak lama lagi lenyap dari Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyerahkan nasib frekuensi yang sebelumnya digunakan untuk 3G ke operator seluler.
"Penggunaan spektrum frekuensi untuk pemanfaatan teknologi apa yang akan di-deliver ke masyarakat itu sebenarnya pemerintah sudah menetapkan aturannya. Jadi artinya spektrum frekuensi radio yang dimiliki oleh masing-masing operator tadi itu ditetapkan sendiri oleh para operator untuk digunakan untuk teknologi apa," ujar Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika, saat ditemui di sela-sela sidang ITU Plenipotentiary Conference (PP) ke-21 di Palace of Parliament, Bucharest, Rumania.
Ismail mengatakan pemerintah sangat mendukung dimatikannya sinyal 3G. Sebab saat ini masyarakat menggunakan kebutuhan telekomunikasi untuk menyalurkan data.
Data yang dikirim tidak lagi hanya voice dan SMS, termasuk video. Oleh karena itu yang dibutuhkan adalah infrastruktur yang berkecepatan tinggi atau broadband.
Teknologi 3G sendiri dinilai tidak mampu untuk men-deliver broadband. Untuk mengantisipasi perubahan lifestyle masyarakat tersebut, para operator melakukan upaya untuk upgrade infrastrukturnya menjadi 4G.
"Itu yang sekarang terjadi di Indonesia dan posisi pemerintah mendukung hal tersebut. artinya secepatnya kualitas infrastruktur di Indonesia itu adalah kualitas broadband," kata Ismail.
"Jadi keputusan pemanfaatan spektrum frekuensi akan digunakan teknologi apa itu ada di masing-masing operator," tandasnya.
Seperti diketahui Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) terus melakukan upgrade jaringan 3G ke 4G di seluruh wilayah Indonesia. Mereka menargetkan 3G hilang selamanya pada akhir tahun ini.
Telkomsel menargetkan dapat upgrade 3G ke 4G di 504 kota/kabupaten di seluruh wilayah Indonesia sepanjang 2022. Proses tersebut dilakukan menjadi empat tahap.
Tahap pertama telah selesai dilakukan pada Maret hingga Mei 2022 di 86 kota/kabupaten, tahap kedua selesai dilakukan pada Juni 2022 di 91 kota/kabupaten. Tahap tiga 143 kota/kabupaten, sisanya akan dirampungkan hingga Desember nanti.
Sementara itu, hingga akhir semester 1 2022, XL telah mematikan layanan 3G di 343 kota/kabupaten. Sebagai gantinya, operator yang identik berwarnna biru ini menggunakan frekuensi bekas 3G unutk mempeluas jaringan 4G.
Sampai saat ini, XL Axiata telah memperluas jaringan 4G hingga 463 kota, yang ditopang sekitar 88 ribu BTS 4G Voice over LTE alias VoLTE. Adapun, sekitar 46% BTS XL Axiata telah terfiberisasi dengan hampir 130 ribu kilometer kabel fiber terbentang di seluruh Indonesia.
IOH juga terus melakukan upgrade seluruh jaringannya menjadi 4G. Mereka optimistis suntik mati sinyal 3G rampung di akhir tahun 2022. Bahkan saat ini progresnya sudah hampir menyentuh 100%.