Kebocoran Misterius Pipa Gas Rusia Ke Eropa Bikin Khawatir
Menyusul laporan kebocoran besar di dekat Nord Stream, dua pipa utama yang menghubungkan gas alam dari Rusia ke Eropa, seismolog juga melaporkan aktivitas tidak biasa yang terjadi pada hari yang sama.
Para pemerhati lingkungan telah memperingatkan dampak kebocoran pipa gas Nord Stream tidak hanya bersifat politis. Di luar dampak geopolitik dari kebocoran ini, dampak pada ekosistem dan iklim bisa sangat berbahaya.
Sebanyak tiga kebocoran telah terdeteksi pada pipa gas Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 di dekat pulau Bornholm di Denmark, menurut otoritas energi Denmark. Peringatan serupa juga datang dari Administrasi Maritim Swedia yang menyarankan agar ada kapal berjaga-jaga setidaknya 9 kilometer dari lokasi.
Masih berkaitan dengan kebocoran pipa gas ini, seismograf dari Bornholm mencatat adanya lonjakan getaran Bumi pada hari Senin (26/9) hari ketika jaringan pipa mengalami penurunan tekanan yang dramatis.
"Kami tidak bisa mengatakan apakah itu adalah gas yang mengalir keluar atau bukan," kata seorang juru bicara.
Belum ada yang yakin siapa atau apa yang bertanggung jawab atas kebocoran tersebut. Di Eropa, banyak pihak berwenang mengatakan mereka tidak mengesampingkan adanya faktor sabotase oleh Rusia, mengingat tiga kebocoran secara simultan belum pernah terjadi sebelumnya.
Sementara itu, Rusia merespons kejadian ini dengan memberikan pernyataan keprihatinan. Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan, tekanan dalam pipa gas telah turun secara signifikan dan mereka belum dapat mengesampingkan sabotase sebagai penyebab potensial.
Semua ini datang di saat terjadi krisis energi yang mendalam di Eropa. Eropa menuduh Rusia mempersenjatai pasokan energi sebagai tanggapan atas invasi mereka ke Ukraina, sementara pemerintahan Moskow menyalahkan sanksi Barat terkait gangguan pasokan ini.
Selain dampak politik, kejadian ini juga akan memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Pipa Nord Stream membocorkan gas alam, yang terutama terdiri dari metana, gas rumah kaca yang kuat yang 25 kali lebih kuat dari karbon dioksida dalam menjebak panas di atmosfer.
Sebagian besar metana ini akan menggelembung ke permukaan laut dan memasuki atmosfer Bumi di mana ia akan berkontribusi pada perubahan iklim lebih lanjut. Tentu saja, bagaimanapun, gas ini akan terbakar sebagai bahan bakar fosil terlepas dari kebocorannya, yang juga akan melepaskan emisi.
Ada juga dampak yang lebih cepat yang bisa terjadi pada kehidupan di Laut Baltik. Seperti halnya tumpahan minyak, kebocoran gas di lautan juga dapat menyebabkan terganggunya ekosistem. Sebagian besar gas alam akan larut di laut, yang berpotensi mengubah air menjadi racun bagi ikan, kerang, dan biota laut lainnya.
"Jika terjadi kebocoran pada pipa Nordstream, gas naik langsung ke permukaan air, yaitu efeknya mungkin akan tetap lokal. Di sana, bagaimanapun, hewan menciptakan bahaya mati lemas. Ini berlaku khususnya untuk hewan yang tidak dapat melarikan diri dengan cepat," kata Nadja Ziebarth, ahli perlindungan laut dari Friends of the Earth Germany.
