• Home
  • Berita
  • Misi Penyelamatan Astronaut Terdampar di Antariksa

Misi Penyelamatan Astronaut Terdampar di Antariksa

Redaksi
Feb 28, 2023
Misi Penyelamatan Astronaut Terdampar di Antariksa

Perjalanan astronaut NASA menuju ke Bumi terkendala setelah meteorit mini merusak kapal luar angkasa mereka di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Rusia pun mengirimkan bantuan.

Dilansir dari News.com.au, Selasa (28/2/2023) Rusia meluncurkan Soyuz, yakni pesawat luar angkasa tanpa awak untuk menyelamatkan dua kosmonaut dan astronaut NASA yang terdampar di luar angkasa.

Pesawat luar angkasa Soyuz MS-23 telah diterbangkan dari Kosmodrom Baikonur Rusia di Kazakhstan pada hari Jumat. Awalnya Soyuz MS-23 akan meluncur pada pertengahan Maret menggunakan dua kosmonaut dan seorang astronaut yang akan menggantikan Rubio, Petelin, dan juga Prokopyev di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dua awak Rusia dan Amerika dapat terus bekerja hingga September di ISS apabila tidak ada awak pengganti di MS-23.

Para pejabat membuat keputusan apabila mengembalikan ketiganya dengan pesawat luar angkasa Soyuz MS-22 yang telah rusak ternyata terlalu berisiko. Pasalnya tanpa adanya zat pendingin, suhu di kabin akan naik selama lepas landas menuju Bumi. Hal tersebut dapat membuat para kru terkena panas yang berlebih dan berpotensi merusak komputer dan peralatan lainnya.

Dalam sebuah pertanyaan, NASA mengatakan bahwa Soyuz MS-22 yang rusak akan dijadwalkan untuk lepas landas dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada akhir Maret dan kembali ke Bumi.

"Untuk pendaratan dan analisis pasca-penerbangan oleh Roscosmos," kata badan antariksa Rusia.

Sesudah mengantarkannya ke stasiun luar angkasa, kapsul akan tetap terhubung pada laboratorium penelitian yang akan mengorbit selama misi sedang berlangsung. Apabila keadaan darurat terjadi, kru akan dipindahkan kembali ke Bumi.

Tidak hanya tiga kru yang menunggu datangnya MS-23, namun ada empat lainnya yang saat ini berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sesudah tiba dengan kapsul SpaceX Dragon pada bulan Oktober lalu yang menjadi bagian dari misi Crew-5.

Mereka akan dijadwalkan untuk bergabung pada minggu depan dengan anggota misi Crew-6, yakni dua dari AS, satu dari UEA, dan satu dari Rusia yang diperkirakan akan meluncur pada hari Senin dari Florida dengan menggunakan kapsul SpaceX. Setelah tumpang tindih beberapa hari, Crew-5 akan kembali ke Bumi.

Luar angkasa sudah menjadi tempat yang langka untuk melakukan kerja sama antara Moskow dengan Washington. Hal ini akibat perang Rusia di Ukraina dan sanksi Barat berikutnya terhadap Rusia.

back to top