Mengenal Sayurbox, Startup Unik yang Kini Dilanda PHK

Startup Sayurbox sedang ramai dibicarakan karena baru saja melakukan PHK karyawan menjelang Idul Fitri. Berikut ini profil startup Sayurbox.
Sayurbox didirikan pada tahun 2016 oleh Amanda Susanti Cole bersama Metha Trisnawati dan Rama Notowidigdo. Sayurbox merupakan platform distribusi produk segar seperti buah dan sayur langsung dari petani dan produsen lokal kepada pelanggan.
Amanda mendapatkan inspirasi untuk mendirikan Sayurbox setelah berbicara dengan petani yang mengeluhkan sulitnya menjual hasil panennya. Hal itu yang mendorong Amanda untuk menyediakan tempat bagi para petani agar bisa menjual hasil panennya secara digital tanpa melewati rantai distribusi yang terlalu panjang.
Berkat mendirikan Sayurbox, Amanda berhasil masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 di kategori Industry, Manufacturing, & Energy pada tahun 2019.
Saat ini Sayurbox melayani pengiriman sayur, buah, dan kebutuhan dapur lainnya di Jabodetabek, Surabaya, dan Bali. Pengguna bisa mengakses Sayurbox lewat aplikasi yang tersedia di Google Play Store dan Apple App Store, serta website dan toko resmi Sayurbox di e-commerce ternama.
Selain tempat jual beli produk segar langsung dari petani, aplikasi Sayurbox juga memiliki beberapa fitur pelengkap, termasuk Sayurtunai yang memungkinkan pelanggan untuk mengecek kualitas belanjaannya untuk kemudian dibayar di tempat.
Sejak didirikan pada tahun 2016, Sayurbox sudah mendapatkan empat seri pendanaan dengan nilai total USD 139,2 juta atau sekitar Rp 2 triliun. Sayurbox berhasil menarik perhatian investor seperti Astra Internasional, Northstar Group, dan Alpha JWC Ventures.
Dikutip dari Crunchbase, Senin (17/4/2023), Sayurbox terakhir mendapatkan pendanaan seri C pada 21 Maret 2022 senilai Rp 1,7 triliun yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures dan Northstar Group.
Namun kinerja bisnis yang tidak sesuai harapan memaksa Sayurbox melakukan PHK menjelang Lebaran ini. Padahal pada akhir tahun lalu mereka sudah memangkas 5% karyawannya.
Amanda mengatakan kinerja di segmen B2B berhasil tumbuh kuat, namun segmen B2C tidak tumbuh seperti yang diperkirakan selama pandemi. Karena itu, Sayurbox melepas beberapa anggota di tim B2C, namun tidak disebutkan jumlah pastinya.
Simak Video "Di Balik Badai PHK Bisnis Startup"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/fay)