Bagaimana Bisa Dokumen Rahasia Pentagon Dibobol 'Bocah'?

Pelaku pembocoran dokumen rahasia Pentagon ternyata adalah seorang tentara bernama Jack Teixeria yang baru berusia 21 tahun. Bagaimana bisa seorang pemuda yang masih berpangkat rendah mendapatkan dokumen sensitif semacam itu dan menyebarnya ke internet?
"Memalukan bahwa dokumen semacam itu dibagikan pada seseorang yang tidak signifikan di garda nasional. Ini adalah masalah nyata Pentagon," kecam Dennis Wilder, seorang jurnalis senior.
Seperti diberitakan, dokumen yang berisi informasi mengenai perang Ukraina dan hal sensitif lainnya itu awalnya dibagikan Teixeira ke media sosial Discord, di grup chat di mana dia adalah pentolannya. Motifnya kabarnya hanya untuk pamer. Dokumen itu akhirnya menyebar luas dan membuat Pentagon dipermalukan.
Dikutip detikINET dari BBC, pekerjaan Teixeira di garda nasional Angkatan Udara Amerika Serikat memang di bidang teknologi informasi, yaitu sebagai cyber transport system journeyman. Banyak teman seumurannya di militer AS, di mana sekitar separuh tentara aktif berusia 25 tahun atau di bawahnya.
Detail mengenai pekerjaan Teixeira belum semuanya dijelaskan tapi mungkin pekerjaannya memang memerlukan akses ke berbagai dokumen intelijen. Contohnya, jika dia diminta mempersiapkan dokumen tertentu bagi bosnya.
"Seringkali orang-orang di levelnya memberi dukungan pada pemimpin senior dan dia mungkin perlu tahu jika dia mempersiapkan sesuatu untuk pemimpin senior," kata Alexandria Seymour, pengamat dari Technology and National Security Program.
Dan Lomas, dosen senior studi intelijen di Brunel University, mengatakan ribuan orang di seluruh militer dan badan intelijen AS memiliki tingkat akses yang sama. Hal itu dimulai setelah serangan 11 September di New York, ketika kegagalan untuk berbagi informasi intelijen antara badan-badan pemerintah AS merupakan salah satu kelemahan utama.
Halaman selanjutnya, keterangan pejabat militer AS>>>
Belum jelas bagaimana Teixeira diduga dapat mencetak dokumen rahasia dan menyelundupkannya keluar dari pangkalan militer, baik secara elektronik atau di atas kertas. Tapi Lomas mencatat bahwa kebocoran sebelumnya, seperti kebocoran oleh Edward Snowden dan Chelsea Manning, menunjukkan jika usaha keamanan tidak selalu ketat.
Teixeira kemungkinan punya akses terhadap Joint Worldwide Communications atau JWICS, yang merupakan bank informasi intelijen AS. Usia Teixeira yang relatif muda, 21 tahun, tidak selalu menjadi kendala untuk mendapatkan akses.
Pejabat Angkatan Udara, Brigjen Pat Ryder, mengatakan bahwa pasukan berusia muda yang bekerja di bidang intelijen, mungkin mendapatkan izin untuk mengakses informasi tertentu setelah mereka lolos penyaringan. "Kami mempercayakan banyak tanggung jawab kepada anggota kami sejak usia sangat dini," kata Ryder.
Memang bagaimanapun canggihnya suatu sistem, tetap saja yang mengendalikan data adalah manusia. "Itu memang menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana melatih individu cara menangani informasi rahasia. Ini mengungkap celah dalam sistem," ujar Seymour.
Teixeira seperti halnya tentara lain yang mendapatkan akses semacam itu, tentu menyadari konsekuensi jika sampai membocorkannya. Jika terbukti bersalah, dia bisa terkena hukuman hingga 15 tahun penjara.
(fyk/fay)