• Home
  • Berita
  • Mengenal Satelit, Perbedaan yang Alami dan Buatan Manusia

Mengenal Satelit, Perbedaan yang Alami dan Buatan Manusia

Redaksi
May 22, 2024
Mengenal Satelit, Perbedaan yang Alami dan Buatan Manusia
Jakarta -

Jika membicarakan satelit, sering kali yang terpikir adalah satelit buatan manusia yang diterbangkan ke orbit untuk berbagai keperluan manusia modern, mulai dari telekomunikasi hingga pendeteksi bencana alam. Padahal ada juga satelit alami.

Sejatinya, seperti dikutip dari situs NASA, satelit adalah segala sesuatu yang mengorbit planet atau bintang. Orbit adalah lintasan yang teratur dan berulang yang dilalui suatu benda di ruang angkasa mengelilingi benda lainnya. Tahukah kalian kalau Bumi dan Bulan kita juga merupakan satelit? Bumi adalah satelit yang mengorbit Matahari dan Bulan adalah satelit yang mengorbit Bumi. Jadi, Bumi dan Bulan merupakan contoh satelit alami.

Seperti sudah disebutkan di awal, biasanya kata 'satelit' mengacu pada mesin yang diluncurkan ke luar angkasa dan bergerak mengelilingi Bumi atau benda lain di luar angkasa. Saat meluncurkan wahana ruang angkasa ke orbit mengelilingi Bumi, itu adalah satelit buatan. Satelit semacam ini dapat membantu kita mempelajari tentang Bumi dan alam semesta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini ribuan bahkan mungkin jutaan satelit buatan manusia mengorbit Bumi. Beberapa orang mengambil gambar planet ini untuk membantu ahli meteorologi memprediksi cuaca dan melacak badai. Beberapa lainnya memotret planet lain, Matahari, lubang hitam, materi gelap, atau galaksi jauh. Gambar-gambar ini membantu para ilmuwan lebih memahami Tata Surya dan alam semesta.

Ada juga satelit yang digunakan untuk komunikasi, seperti sinyal TV dan panggilan telepon di seluruh dunia. Pernahkah kalian mencoba menemukan rumah kalian atau toko terdekat menggunakan peta digital ponsel? Nah, satelit membantu kita melakukannya dengan Global Positioning System (GPS). Satelit seperti ini dapat membantu mengetahui lokasi sebenarnya kalian berada.

ADVERTISEMENT

Beberapa tahun belakangan, marak satelit internet. CEO SpaceX milik Elon Musk sedang getol membangun konstelasi satelit melalui perusahaannya yang lain, Starlink. Pada 2020, Musk mengumumkan rencana meluncurkan 30.000 satelit Starlink untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi hingga wilayah pelosok Bumi. Selain SpaceX, ada juga beberapa operator lainnya yang memiliki tujuan serupa seperti Amazon dan Oneweb.

Dengan maraknya satelit buatan manusia mengangkasa, orbit Bumi menjadi makin padat. Para ahli pun sudah memperingatkan dampak buruk dari kondisi ini, antara lain bertambahnya sampah luar angkasa yang berpotensi membahayakan Bumi dan penerbangan luar angkasa, serta gangguan pengamatan astronomi karena orbit Bumi dipenuhi polusi cahaya



Simak Video "Lolos Uji Laik Operasi, Starlink Akan Diuji Coba di IKN"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)
back to top