Huawei Makin Ganas Serang iPhone di China, Ini Buktinya
Huawei semakin agresif menantang Apple di China. Mereka memperbarui strategi ritelnya dan secara agresif membuka toko-toko andalan di negaranya sendiri, yang beberapa di antaranya bahkan terletak sangat dekat dengan Apple Store.
Contohnya di Shanghai, lokasi toko Huawei berada tepat di seberang Apple Store. Bangunannya tiga lantai di distrik perbelanjaan sibuk yang merupakan pusat keuangan serta ramai orang, bertebaran pula kedai kopi dan gym.
Huawei membuka empat toko serupa di kota-kota besar China antara bulan Desember dan Februari, sebuah serangan pemasaran agresif yang dilakukan oleh perusahaan yang sedang bangkit dari sanksi AS yang diberlakukan pada tahun 2019.
"Toko utama Huawei sangat bagus. Bagian dalamnya terlihat jauh lebih cerah dibandingkan dengan Apple Store di seberang jalan," kata Amy Chen, fisioterapis berusia 27 tahun yang mengunjungi toko di Shanghai minggu ini untuk beralih ke HP Pura 70 Ultra dari iPhone 15 Pro.
Apple memiliki 47 toko di China. Huawei, yang baru membuka toko sendiri tahun 2019, kini memiliki 11 toko. "Saya pikir mereka akan membuka lebih dari 20 toko. Kemudian pada akhirnya mereka akan mengejar Apple," kata Ethan Qi, direktur asosiasi di firma riset Counterpoint.
Itu sangat kontras dengan tahun 2021 ketika toko berlisensi Huawei ditutup di seluruh China karena kekurangan produk yang disebabkan sanksi AS. Sejak itu, Huawei mengembangkan chip sendiri, memperkenalkan produk 5G yang sangat populer, dan menurut sumber, mulai merekrut dealer secara agresif beberapa bulan terakhir.
"Karena Huawei kini berhasil mengirimkan dalam jumlah besar, mengingat margin keuntungan yang bisa mereka berikan, (distributor) bersedia membeli perangkat Huawei lagi. Sebelumnya, banyak yang tidak bisa mendapatkan stok dan perangkat 4G mereka tidak laku," cetus Qi.
Lebih dari 5.200 toko yang punya izin untuk menjual produk Huawei bermunculan selama 10 bulan pertama 2023, lebih dari separuh berada di kota lapis ketiga dan keempat, menurut firma riset pasar GeoQ. Hal ini membantu Huawei memperluas jangkauan secara nasional.
Fenomena ini menimbulkan tantangan besar bagi Apple, yang mengalami penurunan penjualan iPhone sebesar 6,6% di China menjadi 10,8 juta pada kuartal pertama, menurut data IDC. Sebaliknya, Huawei meningkatkan pengiriman smartphone sebesar 110% menjadi 11,7 juta pada kuartal pertama dan menyalip Apple sebagai vendor ponsel pintar No.2 di China.
Lucas Zhong, analis di firma riset Canalys, mengatakan Huawei memiliki rencana untuk membangun toko-toko utama sejak tahun 2020, namun terhambat sanksi AS, yang menyebabkan peluncuran produk-produk kelas atas mereka jadi jauh lebih lambat. Tapi kini, produk premium Huawei kembali mampu bersaing dengan Apple.
Toko-toko andalan Huawei yang mewah menampilkan produk premium mulai smartphone hingga tablet, smartwatch, televisi, dan bahkan kendaraan listrik. "Huawei kini memiliki lini produk yang panjang. Mereka memerlukan area demo yang besar. Mereka harus melakukannya sendiri karena distributor tidak punya kemampuan menyewa area sebesar itu," kata Qi.
Dampaknya juga mulai terasa di luar China. Simon Lam, pemilik toko ponsel Trinity Electronics di Hong Kong, mengungkap kian banyak toko smartphone independen yang mulai menjual perangkat Huawei dalam beberapa bulan terakhir. "Saat ini semua orang membeli Huawei. Orang bersedia membayar banyak uang untuk Huawei kelas atas," paparnya.
Simak Video "Penjualan iPhone di China Anjlok 19% di Awal 2024"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/afr)