Ledakan Dahsyat dalam Sejarah: Bom Oppenheimer Hingga di Indonesia
Ledakan, baik alami maupun buatan manusia, membuat umat manusia tercengang sekaligus dihantui teror selama berabad-abad. Dalam perjalanannya, Bumi yang sudah tua ini mengalami begitu banyak peristiwa ledakan.
Beberapa ledakan tercatat dalam sejarah karena dampak besar yang ditimbulkannya, mulai dari kecelakaan amunisi senjata yang tragis, tindakan akibat masa perang yang disengaja, hingga peristiwa kosmik spontan, berikut adalah 10 ledakan paling kuat dalam sejarah yang tercatat, seperti dikutip dari Live Science.
Satu-satunya foto berwarna yang mengabadikan uji coba bom atom Trinity. Foto: Atomicarchive |
1. Ledakan Trinity, Bom Oppenheimer
Bom atom pertama dalam sejarah diledakkan di Situs Uji Trinity dekat Alamogordo, New Mexico, pada tahun 1945. Bom ini meledak dengan kekuatan sekitar 20 kiloton TNT. Fisikawan J. Robert Oppenheimer yang memimpin proyek pengujian ini tidak pernah menyangka bahwa penemuannya menjadi senjata pemusnah massal.
Dalam perkembangannya, bom atom ini kemudian dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Dihantui rasa bersalah, Oppenheimer menyesali temuannya. Dia pernah mengungkapkan pemikirannya tentang hal tersebut dengan mengutip sebuah kalimat dari kitab suci Hindu Bhagavad Gita: "Saya menjadi kematian, penghancur dunia."
Senjata nuklir pada akhirnya memang mengakhiri Perang Dunia II, namun sekaligus menimbulkan ketakutan akan pemusnahan massal dengan senjata nuklir selama beberapa dekade. Para ilmuwan baru-baru ini pun menemukan bahwa warga sipil di New Mexico terpapar radiasi tingkat tinggi dan membuat mereka menderita penyakit langka hingga beberapa keturunan.
Ledakan Texas City. Foto: Houston Chronicle |
2. Bencana Texas City
Kebakaran di atas kapal kargo SS Grandcamp yang berlabuh di Texas City pada tahun 1947 meledakkan 2.300 ton amonium nitrat, senyawa yang digunakan dalam pupuk dan bahan peledak tinggi.
Ledakan itu menghempaskan dua pesawat dari langit dan memicu reaksi berantai yang meledakkan kilang terdekat serta kapal kargo di dekatnya yang membawa 1.000 ton amonium nitrat lainnya. Bencana tersebut menewaskan sekitar 600 orang dan melukai sekitar 3.500 orang, dan secara umum dianggap sebagai kecelakaan industri terburuk dalam sejarah AS.
Ledakan Halifax meratakan separuh kota Halifax. Foto: Bettmann Archives |
3. Ledakan Halifax
Pada tahun 1917, sebuah kapal kargo Prancis yang membawa muatan bahan peledak untuk Perang Dunia I secara tidak sengaja bertabrakan dengan kapal Belgia di pelabuhan Halifax, Kanada. Kapal itu meledak dengan kekuatan lebih dari 3 kiloton TNT. Ledakannya menyemburkan kepulan asap putih hingga 6.100 meter di atas kota dan memicu tsunami setinggi 18 meter. Dalam jarak hampir 2 km dari pusat ledakan, terjadi kehancuran total, dan sekitar 2 ribu orang tewas serta 9 ribu luka-luka. Ledakan Halifax tercatat sebagai ledakan tak disengaja buatan terbesar di dunia.
Tunguska, kawasan yang terkena hantaman meteor. Foto: English Wikipedia |
4. Asteroid Mendarat di Tunguska
Ledakan misterius di dekat Sungai Podkamennaya Tunguska pada tahun 1908 meratakan sekita 2 ribu kilometer persegi hutan Siberia. Para ilmuwan mengira ledakan itu disebabkan oleh dampak kosmik dari asteroid atau komet yang mungkin berdiameter 20 meter dan memiliki massa 185.000 metrik ton, atau setara dengan lebih dari tujuh kali kapal Titanic. Ledakan yang dihasilkan kira-kira sekuat empat megaton TNT atau setara 250 kali lebih kuat dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Kawah bekas letusan Gunung Tambora. Foto: Christine Novita Nababan/detikBali |
5. Letusan Gunung Tambora
Pada tahun 1815, Gunung Tambora di Indonesia meletus dengan kekuatan ledakan setara 1.000 megaton TNT. Peristiwa ini tercatat sebagai letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah. Ledakan itu mengeluarkan sekitar 140 miliar ton magma dan tidak hanya menewaskan lebih dari 71 ribu orang di Pulau Sumbawa dan Lombok yang berada di dekatnya, tetapi abu yang dilepaskannya menciptakan anomali iklim secara global.
Di tahun berikutnya, pada 1816, dikenal sebagai Tahun Tanpa Musim Panas di negara-negara barat, karena abu dari letusannya menyelimuti Bumi dan menghalangi sinar Matahari. Salju turun pada bulan Juni di Albany, New York, sungai es terlihat pada bulan Juli di Pennsylvania, dan ratusan ribu orang meninggal karena kelaparan di seluruh dunia.
Selanjutnya: Asteroid Pembunuh Dinosaurus hingga Ledakan Chernobyl
Temuan kawah bekas hantaman asteroid yang kemungkinan ikut membinasakan dinosaurus. Foto: BBC World |
6. Asteroid Pembunuh Dinosaurus
Zaman Dinosaurus berakhir dengan terjadinya bencana alam kira-kira 65 juta tahun lalu. Peristiwa ini membunuh kira-kira setengah dari semua spesies di planet ini. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa planet ini berada di ambang krisis lingkungan sebelum zaman Kapur-Tersier, kepunahan ini secara luas dianggap sebagai dampak kosmik dari asteroid atau komet dengan lebar sekitar 10 km yang menghantam Bumi di masa itu.
Hantaman benda dari luar angkasa menciptakan ledakan dengan kekuatan sekitar 10 ribu gigaton TNT, atau sekitar 1.000 kali ukuran persenjataan nuklir dunia. Tabrakan itu menyelimuti Bumi dengan debu, memicu badai api global, dan memicu tsunami setinggi ribuan meter. Dampak dari hantaman asteroid ini meninggalkan kawah besar dengan lebar sekitar 180 km di Chicxulub di pantai Meksiko.
Jupiter setelah ditabrak komet Shoemaker-Levy 9. Foto: NASA |
7. Komet Shoemaker-Levy 9
Komet Shoemaker-Levy 9 bertabrakan dengan Jupiter pada tahun 1994. Astronom seluruh dunia berdebar-debar menyaksikan peristiwa spektakuler ini. Tarikan gravitasi planet raksasa itu merobek komet menjadi fragmen-fragmen selebar 3 km, dan mereka menghantam dengan kecepatan 60 km per detik, menghasilkan 21 tumbukan yang terlihat dan meninggalkan bekas permanen di Jupiter yang masih bisa dilihat hingga sekarang.
Tabrakan dengan planet terbesar di Tata Surya ini menciptakan bola api yang naik sekitar 3.000 km di atas awan Jovian serta titik gelap raksasa lebih dari 12.000 km (seukuran Bumi) dan diperkirakan telah meledak dengan kekuatan 6.000 gigaton TNT.
Ledakan Supernova SN 1006. Foto: NASA |
8. Ledakan Supernova
Supernova adalah ledakan bintang yang lebih cemerlang dari seluruh galaksi. Supernova paling terang yang tercatat dalam sejarah terlihat di konstelasi Lupus pada musim semi tahun 1006 dan dikenal sebagai SN 1006. Ledakan terjadi kira-kira 7.100 tahun cahaya jauhnya di bagian galaksi yang cukup dekat, dan cukup terang untuk menimbulkan bayangan di malam hari. Saking terangnya, cahaya dari ledakan ini membuat galaksi terang pada malam hari selama berbulan-bulan.
Ketika semburan sinar gamma terdeteksi dari luar angkasa, teleskop lain segera memeriksanya. Di sini, pijaran inframerah GRB 090423 yang memudar muncul di tengah gambar warna semu yang diambil gemini North Telescope di Hawaii. Ledakan tersebut merupakan ledakan kosmik terjauh yang pernah terlihat. Foto: Gemini Observatory/NSF/AURA, D. Fox dan A. Cucchiara (Penn State Univ.) dan E. Berger (Harvard Univ.) |
9. Ledakan Sinar Gamma
Ledakan paling kuat yang dikenal di alam semesta adalah ledakan sinar gamma. Sebuah ledakan bintang memecahkan rekor objek terjauh di alam semesta yang diketahui. Ledakan sinar gamma ini datang dari jarak sekitar 13 miliar tahun cahaya, dan merupakan peninggalan dari saat alam semesta baru berusia 630 juta tahun.
Ledakan ini berasal dari bintang yang dijuluki dengan GRB 090423. Ledakan yang hanya berlangsung selama satu detik ini menghasilkan energi lebih besar dari 100 kali Matahari. Menurut para ilmuwan, ukuran bintang ini diperkirakan setara dengan 30 sampai 100 kali lebih besar dari Matahari.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl. Foto: Getty Images/Wojtek Laski |
10. Ledakan Chernobyl
Pada tahun 1986, sebuah reaktor nuklir meledak di Chernobyl di Ukraina, yang saat itu merupakan bagian dari Uni Soviet. Peristiwa itu adalah kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah. Ledakannya menghancurkan tutup reaktor seberat 2.000 ton, mengirimkan 400 kali lebih banyak radioaktif dibandingkan bom Hiroshima, mencemari lebih dari 200 ribu km persegi Eropa. Sekitar 600 ribu orang terpapar radiasi dosis tinggi, dan lebih dari 350 ribu orang harus dievakuasi dari daerah yang terkontaminasi.
Menyusul kecelakaan itu, pihak berwenang menetapkan Zona Pengecualian Chernobyl seluas 2.700 kilometer persegi di sekitar radius pabrik, dan hingga saat ini tetap terlarang dimasuki orang, meskipun beberapa penduduk kembali untuk menetap di sana secara ilegal. Chernobyl masih dianggap sebagai salah satu tempat paling tercemar zat radioaktif di dunia.
(rns/rns)