• Home
  • Berita
  • Lagi Tren di Jepang, Menikah Tanpa Seks dan Cinta

Lagi Tren di Jepang, Menikah Tanpa Seks dan Cinta

Redaksi
Aug 13, 2024
Lagi Tren di Jepang, Menikah Tanpa Seks dan Cinta
Jakarta -

Di tengah menurunnya jumlah orang yang menikah di Jepang, muncul tren pernikahan tanpa cinta dan seks. Hubungan ini dikenal dengan 'friendship marriage' atau 'pernikahan persahabatan'. Sekitar 1% dari populasi Jepang (saat ini 124 juta) menjadi kandidat kuat untuk menjalani pernikahan ini.

Melansir South China Morning Post (SCMP), angka tersebut berasal dari data yang dikumpulkan oleh Colorus, sebuah lembaga yang mengklaim sebagai lembaga pertama dan satu-satunya di Jepang yang mengkhususkan diri dalam perkawinan persahabatan.

Sejak lembaga tersebut berdiri pada bulan Maret 2015, sekitar 500 anggota telah membentuk rumah tangga unik ini. Bahkan beberapa telah membesarkan anak-anak mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu Friendship Marriage

Friendship Marriage atau pernikahan persahabatan didefinisikan sebagai hubungan hidup bersama berdasarkan minat dan nilai yang sama. Jadi, bukan menikah dengan sahabat, melainkan dengan orang yang kurang lebih punya visi yang sama.

Dalam hubungan ini, dua orang tersebut adalah pasangan yang sah di mata hukum. Tapi, pasangan itu bisa memilih untuk tinggal bersama atau terpisah. Kalau sama-sama mau memiliki anak, biasanya mereka akan melakukannya dengan inseminasi buatan.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, masing-masing individu bebas menjalin hubungan romantis dengan orang lain di luar pernikahan -- selama ada kesepakatan bersama.

"Pernikahan persahabatan itu seperti mencari teman sekamar dengan minat yang sama," jelas seseorang yang telah menjalani hubungan seperti itu selama tiga tahun.

"Saya tidak cocok menjadi pacar seseorang, tetapi saya bisa menjadi teman yang baik. Saya hanya ingin seseorang dengan selera yang sama untuk melakukan hal-hal yang kami berdua sukai, mengobrol, dan tertawa bersama," ujar yang lain.

Sebelum menikah, pasangan biasanya menghabiskan waktu berjam-jam atau berhari-hari untuk menyepakati detail kehidupan mereka. Apa yang dibicarakan mulai apakah mereka akan makan bersama, bagaimana membagi pengeluaran, siapa yang mencuci pakaian, hingga bagaimana mengalokasikan ruang yang ada di lemari es.

Diskusi semacam itu mungkin tampak tidak romantis, tetapi telah membantu sekitar 80% pasangan untuk hidup bahagia bersama dan dalam banyak kasus memiliki anak.

Siapa yang menjalani Friendship Marriage?

Masih menurut Colorus, yang tertarik pada pernikahan persahabatan rata-rata berusia 32,5 tahun dengan pendapatan yang melebihi rata-rata nasional. Sekitar 85% memiliki gelar sarjana atau lebih tinggi. Tren ini juga khususnya menarik bagi individu aseksual dan homoseksual.

Banyak aseksual, yang tidak dapat merasakan hasrat seksual atau jatuh cinta, masih mendambakan hubungan dan persahabatan. Sementara mereka yang homoseksual mungkin memilih pernikahan persahabatan sebagai alternatif karena pernikahan sesama jenis tidak legal di Jepang.

Tapi ada juga kok, anak muda heteroseksual yang menjalani hubungan ini. Biasanya yang tertarik adalah yang tidak menyukai pola pernikahan tradisional atau hubungan romantis, tetapi tunduk pada tekanan masyarakat.

Sekitar 75% orang Jepang berusia 30-an masih memandang pernikahan sebagai tujuan hidup, sebagaimana dilaporkan oleh Kantor Kabinet Jepang. Namun, 47,2% pasangan menikah Jepang tidak berhubungan seks dalam sebulan terakhir, dan jumlahnya terus meningkat, menurut survei tahun 2016.

Adapun alasan untuk menjalani pernikahan persahabatan biasanya untuk menampilkan citra yang 'stabil dan dewasa' demi kemajuan karier. Selain itu, untuk menyenangkan orang tua mereka dan memiliki momongan. Lebih dari 70% pasangan dalam pernikahan persahabatan melakukannya untuk punya anak.

Meskipun masih ada potensi perceraian, ada beberapa keuntungan yang dirasakan dari pernikahan persahabatan. Misalnya, mereka bisa menikmati manfaat polis, persahabatan, dan terhindar dari rasa kesepian.



Jerman Teliti Jamur yang Bisa Memakan Sampah Plastik

Jerman Teliti Jamur yang Bisa Memakan Sampah Plastik


(ask/afr)
back to top