Kicauan di Twitter Kini Tak Muncul di Google Search
Google tak bisa menampilkan kicauan dari Twitter dalam hasil pencariannya. Ini imbas perubahan yang terjadi di jejaring media sosial tersebut.
"Kami menyadari kemampuan kami untuk meng-crawl Twitter.com kini sudah dibatasi, yang berdampak pada kemampuan kami untuk menampilkan kicauan dan laman dari situs tersebut dalam hasil pencarian," kata juru bicara Google Lara Levin.
"Situs punya kontrol untuk memberikan akses ke crawlers pada konten mereka," tambahnya.
Selama beberapa hari ke belakang, Twitter melakukan perubahan besar terhadap siapa yang bisa melihat kicauan pengguna di situs mereka. Pada Jumat (30/6) mereka mulai memblokir pengakses yang tak mendaftar ke Twitter, dan sehari setelahnya mereka memperkenalkan sistem pembatasan.
Dalam sistem tersebut, pengguna hanya bisa membaca kicauan dalam jumlah tertentu, sesuai dengan status mereka. Kasta paling bawah adalah pengguna yang baru mendaftar dan kasta tertinggi adalah pengguna terverifikasi, alias berbayar.
Sistem baru ini tampaknya juga berdampak pada Google, sehingga mereka tak bisa menampilkan Twitter dalam hasil pencariannya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (5/7/2023).
Elon Musk, dalam kicauannya, menyebut sistem pembatasan ini hanya sementara. Jadi mungkin saja nantinya pembatasan tersebut akan dihapus.
Dalam tweetnya, Musk menyebut langkah ini diambil karena besarnya data yang diambil (scraping) dari Twitter, juga tingginya manipulasi sistem yang terjadi. Namun ia tak menjelaskan lebih lanjut maksud dari manipulasi sistem ini.
"Kami menemukan adanya pengambilan data yang sangat besar sampai menurunkan kualitas layanan untuk pengguna biasa," kata Musk, yang juga menyebut kalau ini hanyalah langkah sementara.
Dalam postingan lain, Musk juga menyebut ada ratusan organisasi atau lebih yang melakukan scraping data Twitter dengan sangat agresif.
Simak Video "Twitter Kamu Kena 'Rate Limit Exceeded'? Begini Kata Elon Musk"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/afr)
