Kebijakan Baru Bikin LPG 3 Kg Langka, Warganet Berteriak di Dunia Maya

Jakarta -

Kelangkaan LPG 3 kilogram (kg) menjadi sorotan di media sosial. Masyarakat di berbagai wilayah kini kesulitan mencari gas LPG 3 kg di warung-warung eceran.

Alih-alih bisa membeli dengan mudah di pengecer terdekat, warga kini harus berburu ke agen atau pangkalan resmi untuk mendapatkan gas elpiji tersebut. Kelangkaan tersebut tidak terjadi begitu saja, ini adalah imbas dari kebijakan pemerintah yang melarang pengecer eceran menjual LPG 3 kg mulai 1 Februari 2025.

Pemerintah menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mengatur distribusi LPG 3 kg agar lebih terkendali dan tepat sasaran. Dengan mengharuskan konsumen membeli langsung ke pangkalan resmi, diharapkan LPG 3 kg dapat didistribusikan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Selain itu, kebijakan ini juga ditujukan untuk mencegah praktik penimbunan dan memastikan LPG 3 kg benar-benar sampai ke tangan masyarakat yang membutuhkan.

Namun, niat baik pemerintah ini justru menuai protes dari warganet. Banyak yang mengeluh karena harus berjalan lebih jauh dan antre lebih lama hanya untuk mendapatkan LPG 3 kg.

Saking banyaknya jeritan warganet sulit mendapatkan tabung gas LPG 3 kg sampai menjadi trending topic di X.com. Berikut rangkumannya.

"Pagi ini tetangga mencari LPG 3Kg di warung klontong sebelah rumah, disampaikan oleh pihak warung bahwa LPG 3Kg kosong keduanya bingung mau cari LPG 3Kg dimana? tetangga sedang butuh secepatnya krn mau buat air panas utk susu putri nya yg berumur 1 tahun 3 bulan," ungkap @m_mirah.

"Usaha donat rumahan teman saya (UMKM) sudah libur 2 hari karena gak punya gas, untuk mencukupi kebutuhan harian keluarganya hanya mengandalkan hasil dari jualan donat tersebut. Suaminya muter ke setiap agen untuk membeli gas LPG 3kg, ada yg agennya keabisan stok dan ada yg antri," ujar @LesTemu.

"Sebenernya gua setuju setujua aja LPG 3kg tu belinya harus di agen yg resmi, tapi dibanyakiin aja jadi seenggak nya org yg rumahnya jauh dari pangkalan tu dapettt , yg buat kesel mah dah jauh malah gak dapet kan males yaa," kata @muteandblok.

"Kalo yang di kota besar masih banyak pangkalan/agen deket rumahnya. Lah yang di kampung? Apa pemerintah ga punya data pangkalan LPG 3kg? Dari data itu kan bisa dianalisa sebarannya. Kebijakan kalo ga based on data ya begini ini. Amburadul," kritik @arif_hil.

"sebenerny memang diperlukan si regulasi yg lebih jelas dan ketat untuk gas LPG 3kg yg memang diperuntukkan untuk masyarakat miskin. Namun, sebelum merealisasikan suatu perubahan kebijakan baiknya dipikirkan dulu dampaknya dan sistem penggantinya bagi masyarakat," ucap @feeakbar_.

Pendapat detikers sendiri bagaimana? Tulis di kolom komentar ya.

(afr/afr)