• Home
  • Berita
  • Jurus Kominfo Biar Warga RI Tidak Mudah Terjerat Penipuan Online

Jurus Kominfo Biar Warga RI Tidak Mudah Terjerat Penipuan Online

Redaksi
Feb 25, 2023
Jurus Kominfo Biar Warga RI Tidak Mudah Terjerat Penipuan Online

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggandeng 12 perguruan tinggi untuk meningkatkan literasi digital. Pasalnya, literasi digital di Indonesia, khususnya mengenai digital safety, masih paling rendah.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kominfo, dari skala 1 sampai 5, indeks literasi digital Indonesia di angka 3,54. Dari empat pilar yang didorong untuk lakukan literasi digital, pilar digital safety yang paling ambrol.

Persoalan digital safety ini sering dijumpai di sekitar. Contohnya, masih banyak masyarakat yang mudah ditipu secara online. Hal itu yang menjadi pekerjaan rumah di era digital seperti sekarang.

"Penipuan online ini sangat tinggi di Indonesia. Laporan ke kami tahun lalu sudah lebih dari 130 ribu," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan ditemui di Jakarta, Kamis malam (23/2/2023).

Disampaikan Semuel, pemerintah maupun lembaga tidak bisa bekerja sendiri mengatasi persoalan tersebut. Guna meningkatkan literasi digital di tanah air yang lebih tinggi lagi, Kominfo berkolaborasi dengan perguruan tinggi.

Tidak hanya soal digital safety, tetapi literasi digital secara umum dapat turut meningkat dengan adanya kerjasama yang dilakukan Kominfo dan perguruan tinggi.

"Kalau masyarakat bisa membentengi dirinya untuk menghindari berbagai penipuan secara online, maka indeks literasi safety kita akan naik, sehingga kita bisa lebih fokus lagi ke literasi skill, budaya dan etika," ungkap Semuel.

"Ini yang kita harapkan kerja sama dengan perguruan tinggi untuk melakukan riset-riset, materi pembekalan supaya kita bisa mulai dari perguruan tinggi sehingga jejaring kami yang hadir pada malam ini bisa bersinergi bersama-sama," sambungnya.

Kominfo menargetkan indeks literasi digital Indonesia yang saat ini di bawah rata-rata, dapat meningkat sampai poin 4 pada tahun 2024.

"Target kami di akhir Pemerintahan Joko Widodo ini indeksnya mencapai 4. Jadi, kita sudah baik, sekarang kan sedang. Kita maunya baik, habis itu kita menuju sempurna," pungkasnya.

Adapun ke-12 perguruan tinggi diajak kerjasama, yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Sebelas Maret, Universitas Tidar, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Universitas Esa Unggul, Universitas Nahdlatul Ulama NTB, Universitas Muhammadiyah Aceh, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Surakarta, Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, serta Institut Teknologi PLN.

back to top