• Home
  • Berita
  • Jet Tempur F-15EX Sempat Dikritik Saat Diluncurkan

Jet Tempur F-15EX Sempat Dikritik Saat Diluncurkan

Redaksi
Aug 28, 2023
Jet Tempur F-15EX Sempat Dikritik Saat Diluncurkan
Washington -

Jet tempur F-15EX disebut handal dan mampu membawa banyak rudal, turunan baru dari F-15 yang dikenal tangguh. Akan tetapi sempat ada kritik saat peluncurannya.

Sekilas, F-15EX adalah pilihan bagus, dibuat berdasarkan desain F-15 yang sudah terbukti dan dilengkapi teknologi terkini. Jet F-15C dan F-15D yang digantikannya pun sudah usang dan tak bisa lagi diandalkan.

Angkatan Udara Amerika Serikat ingin kombinasi pesawat tempur generasi keempat dan kelima, karena setiap jet punya kapabilitas sendiri-sendiri.

Dalam skenario perang, AS dinilai takkan mengerahkan F-15EX terlebih dahulu, tapi saudaranya yang lebih kuat, yaitu jet siluman F-35 dan F-22. Saat AS berhasil menciptakan superioritas udara, maka F-15EX akan dikerahkan dengan rudalnya yang banyak, 12 unit.

Nah salah satu kritikan adalah tiadanya fitur siluman di F-15EX. Dikutip detikINET dari Insider, Senin (28/8/2023) pesawat non-siluman bergantung pada pesawat pendukung untuk peperangan elektronik, pengawalan tempur, dan menyerang pertahanan udara dalam melaksanakan misi. Hal ini meningkatkan jumlah jet yang dibutuhkan untuk melakukan serangan udara.

Dalam satu operasi saat Badai Gurun misalnya, tiga sasaran di satu lapangan terbang di Irak memerlukan 41 pesawat generasi keempat AS dan Saudi untuk memastikan serangan berhasil. Sekitar waktu yang sama, 20 F-117, pesawat siluman pertama AS, yang beroperasi sendiri berhasil menyerang 38 lokasi di 28 wilayah sasaran terpisah.

Lebih banyak pesawat berarti biaya yang lebih tinggi. Selain itu, sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) dan rudal udara-ke-udara (AAM) Rusia dan China sudah jauh lebih canggih sejak tahun 1990-an.

Tiongkok memiliki sejumlah AAM yang memiliki kemampuan yang sama dengan AAM milik AS, dan beberapa bahkan memiliki jangkauan lebih jauh. Iran telah membeli persenjataan anti-udara canggih dari Rusia dan mungkin akan membeli lebih banyak lagi.

Jika F-15EX milik AU AS harus melawan persenjataan tersebut dan kalah, maka menggantinya juga tak mudah. "Kita tidak lagi hidup di era di mana Amerika dapat menanggung semua kerugian seperti itu," kata Doug Birkey, dari Mitchell Institute for Aerospace Power Studies.



Simak Video "Manajemen SDM yang Salah Jadi Alasan Museum Indonesia Jarang Dilirik"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)
back to top