Jepang Bolehkan Penggunaan Teknologi AI di Sekolah Tapi...

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi Jepang berencana untuk mengizinkan sekolah-sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas untuk menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) secara terbatas di ruang kelas.
Dilansir dari Coin Telegraph, Jumat (23/6/2023) menurut sebuah media lokal sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan bahwa alat AI generatif seperti chatbot ChatGPT yang saat ini tengah populer, akan diizinkan untuk membantu memfasilitasi diskusi di dalam kelas dan kegiatan artistik, di antara kasus-kasus penggunaan lainnya.
Para pejabat di Jepang mengatakan bahwa penggunaan alat AI secara menyeluruh tidak akan diizinkan, dan mereka bermaksud untuk merilis pedoman untuk diikuti oleh sekolah-sekolah pada bulan Juli 2023.
Rancangan pedoman tersebut menyatakan bahwa penting untuk memupuk kemampuan untuk menggunakan AI generatif secara bijaksana dan merekomendasikan pengenalan teknologi dengan batasan-batasan.
Pedoman ini juga mengharuskan guru untuk menginstruksikan siswa bahwa penggunaan AI untuk ujian atau tugas kelas akan dianggap sebagai kecurangan. Pedoman ini mendorong guru dan siswa untuk memperhatikan data yang dimasukkan ke dalam sistem AI.
Pengumuman dari Kementerian Pendidikan Jepang ini muncul ketika para regulator di negara tersebut bergulat dengan cara mengatur dan mengimplementasikan teknologi di tingkat nasional.
Para pejabat Jepang pada awalnya menunjukkan dukungan terbuka untuk chatbot ChatGPT dari OpenAI ketika negara-negara seperti Italia melarang teknologi ini, dan ketidakpastian lain seputar penggunaannya mulai muncul ke permukaan.
Namun, tidak lama kemudian, anggota parlemen Jepang Takashi Kii mengatakan bahwa dia mendorong peraturan yang melindungi pemegang hak cipta dari pelanggaran AI. Sehari kemudian, OpenAI menerima peringatan dari anggota parlemen di Jepang tentang metode pengumpulan datanya dan meminta perusahaan untuk berhati-hati dalam meminimalkan data sensitif yang dikumpulkannya.
Pada bulan April, sebuah kelompok kecil pemilih yang memenuhi syarat di Jepang disurvei mengenai kekhawatiran mereka terhadap AI, dan 69,4% mengatakan bahwa mereka menginginkan peraturan yang lebih ketat untuk pengembangan dan implementasi AI.
Simak Video "Apakah benar AI Bisa Menggantikan Berbagai Profesi Manusia?"
[Gambas:Video 20detik]
(jsn/fay)