• Home
  • Berita
  • Jawaban AI-nya Ngaco, Saham Google Amblas

Jawaban AI-nya Ngaco, Saham Google Amblas

Redaksi
Feb 09, 2023
Jawaban AI-nya Ngaco, Saham Google Amblas

Untuk menyaingi AI ChatGPT yang dibenamkan Microsoft ke Bing, Google memamerkan Bard, yang juga sebuah chatbot berbasis AI.

Namun, dalam video promosi yang dipamerkan Google, Bard ini salah menjawab pertanyaan soal teleskop luar angkasa NASA yang terbaru, yaitu James Webb Space Telescope (JWST). Dalam video tersebut Bard diminta menjelaskan temuan terbaru dari teleskop tersebut secara sederhana untuk anak berusia 9 tahun.

Dari tiga pertanyaan yang diajukan, dua pertanyaan pertama dijawab dengan benar. Namun jawaban pertanyaan ketiganya salah. Bard menyebut JWST adalah teleskop pertama yang bisa memotret planet di luar sistem tata surya.

Padahal, dalam catatan NASA, foto pertama dari exoplanet ini dipotret menggunakan Very Large Telescope milik European Southern Observatory, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Kamis (9/2/2023).

Google kemudian menghapus pertanyaan tersebut dari video, dan menggantinya dengan pertanyaan baru. Namun dampaknya tak bisa terelakkan. Saham Google turun USD 8,04 atau 7,44% dan membuat valuasi Google turun USD 100 miliar.

[Gambas:Twitter]

Ditambah lagi, Microsoft juga baru merilis Bing versi baru yang dilengkapi chatbot AI seperti ChatGPT, namun dengan mesin AI yang lebih canggih.

CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai menyebut Bard sebagai 'layanan percakapan AI eksperimental' yang akan menjawab pertanyaan dan mengambil bagian dalam percakapan. Layanan ini akan tersedia untuk tester terpilih sebelum diluncurkan secara publik.

"Bard berupaya menggabungkan luasnya pengetahuan dunia dengan kekuatan, kecerdasan, dan kreativitas dari large language models kami. (Alat) ini mengambil informasi dari web untuk menyediakan respons segar dan berkualitas tinggi," kata Pichai dalam postingan blog-nya seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (7/2/2023).

Sama seperti ChatGPT, Bard juga ditenagai oleh large language models (LLM). Dalam kasus Bard, chatbot ini menggunakan LaMDA (Language Model for Dialogue Applications) versi lebih ringan yang membutuhkan lebih sedikit daya komputasi jadi bisa digunakan oleh banyak orang.

back to top