• Home
  • Berita
  • Ilmuwan Israel Temukan Tumbuhan Bisa Berbunyi Saat Stress

Ilmuwan Israel Temukan Tumbuhan Bisa Berbunyi Saat Stress

Redaksi
Apr 02, 2023
Ilmuwan Israel Temukan Tumbuhan Bisa Berbunyi Saat Stress
Jakarta -

Tumbuhan mengeluarkan suara saat stres. Suara yang dikeluarkan mirip seperti gelembung-gelembung di bubble wrap yang meletup, demikian temuan sekelompok ilmuwan Israel.

Telinga manusia tidak dapat mendeteksi suara-suara ini karena dipancarkan pada frekuensi tinggi. Namun para peneliti percaya bahwa serangga, mamalia lain, dan tumbuhan lain mungkin dapat mendengar bunyi ini.

"Tampaknya, ladang bunga yang indah bisa menjadi tempat yang agak bising. Hanya saja kita tidak bisa mendengar suaranya," kata Profesor Lilach Hadany, seorang ahli biologi dan ahli teori evolusi di Universitas Tel Aviv di Israel, dikutip dari Jewish News, Minggu (2/4/2023).

Dalam studi sebelumnya, getaran frekuensi tinggi ultrasonik pada tumbuhan telah direkam. Para ilmuwan mengatakan, temuan terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Cell ini adalah bukti pertama bahwa suara tersebut merambat melalui udara.

Prof Hadany yang merupakan penulis senior studi tersebut, mengatakan, dalam studi ini, mereka menyelesaikan kontroversi ilmiah yang sudah dikenal sejak lama, yakni membuktikan bahwa tumbuhan memang mengeluarkan suara.

"Temuan kami menunjukkan bahwa dunia di sekitar kita penuh dengan suara tanaman dan suara ini mengandung informasi, misalnya tentang kelangkaan air atau cedera," ujarnya.

"Kami berasumsi bahwa di alam suara yang dipancarkan tumbuhan dideteksi oleh makhluk di dekatnya, seperti kelelawar, hewan pengerat, berbagai serangga, dan mungkin juga tumbuhan lain yang dapat mendengar frekuensi tinggi dan mendapatkan informasi yang relevan," sambungnya.

Ia percaya bahwa manusia juga dapat memanfaatkan informasi tersebut dengan alat yang tepat, seperti sensor yang memberi tahu petani saat tanaman perlu disiram.

Para peneliti merekam tanaman tomat dan tembakau yang sehat dan stres menggunakan mikrofon yang memiliki kemampuan menangkap suara ultrasonik antara 20-250 kilohertz. Rekaman awal dilakukan di ruang akustik kedap suara, yang kemudian diikuti oleh lingkungan rumah kaca yang lebih bising.

Untuk menciptakan stres, para peneliti tidak menyirami beberapa tanaman selama beberapa hari dan memotong batang tanaman lainnya. Setelah merekam, para ilmuwan menggunakan algoritme machine learning, sejenis kecerdasan buatan untuk membedakan antara tanaman yang haus, dipotong, dan tidak tertekan.

Algoritme juga dapat membedakan suara dari tanaman tomat dan tembakau. Rentang frekuensi diturunkan agar para peneliti dapat mendengar suara letupan yang dikeluarkan oleh tanaman.

Tim menemukan bahwa tanaman yang stres menghasilkan lebih banyak kebisingan dibandingkan dengan tanaman yang tidak stres. Beberapa tanaman yang mengalami stres mengeluarkan sekitar 30-50 letupan per jam.

Tanaman yang kekurangan air mulai mengeluarkan suara jauh sebelum terlihat dehidrasi, dengan frekuensi suara memuncak setelah lima hari tanpa air.

Para ilmuwan mengatakan mekanisme yang tepat di balik suara-suara ini masih belum jelas, tetapi diyakini mungkin karena gelembung udara yang terbentuk dan pecah dalam sistem vaskular tanaman.

"Juga belum diketahui jelas apakah tumbuhan menghasilkan suara ini untuk berkomunikasi dengan organisme lain atau tidak. Mungkin saja organisme lain telah berevolusi untuk mendengar dan menanggapi suara-suara ini," ujarnya.

"Misalnya, ngengat yang berniat untuk bertelur pada tumbuhan atau hewan yang berniat memakan tumbuhan dapat memanfaatkan suara dari tumbuhan untuk membantu memandu keputusan mereka," tutupnya.



Simak Video "4 Benda Sehari-hari yang Ternyata Ditemukan oleh Ilmuwan Muslim"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)
back to top