Fosil Grand Canyon Ungkap Rahasia yang Bisa Ubah Teori Evolusi
Bumi memiliki sejarah memukau yang membentang selama 4,6 miliar tahun. Selama sebagian besar rentang waktu yang sangat lama ini, kehidupan bersel tunggal berkuasa.
Namun, sekitar 500 juta tahun yang lalu, semuanya berubah drastis. Sebuah kejadian dramatis terjadi yang dikenal sebagai 'ledakan Kambrium'.
Selama periode ini, keanekaragaman bentuk kehidupan yang sangat besar muncul dan menemukan tempat bagi diri mereka sendiri dalam catatan fosil.
Tercetak dalam fosil yang diawetkan ini, kita dapat menemukan jejak berbagai kelompok hewan yang akhirnya berevolusi menjadi spesies hewan yang kita lihat di sekitar kita saat ini, termasuk kita manusia.
Memahami Ledakan Kambrium
Ledakan Kambrium adalah periode yang sangat penting dalam sejarah Bumi sekitar 541 juta tahun yang lalu ketika kehidupan di Bumi tiba-tiba mengalami peningkatan signifikan.
Sebelum Kambrium, sebagian besar organisme masih sangat sederhana dan mikroskopis, tetapi kemudian semuanya benar-benar berkembang pesat. Tiba-tiba, lautan dipenuhi dengan berbagai macam makhluk yang menakjubkan, termasuk hewan pertama dengan cangkang keras dan struktur tubuh yang kompleks.
Alam seakan memencet tombol percepat, dan hadirlah ke dunia ikan pertama, trilobita, dan bahkan beberapa nenek moyang paling awal makhluk hidup modern muncul pertama kali.
Para ilmuwan masih berusaha mencari tahu apa yang memicu ledakan kehidupan ini, tetapi mereka menduga itu adalah kombinasi dari berbagai faktor seperti perubahan lingkungan, ketersediaan oksigen, dan mungkin bahkan inovasi genetik yang memungkinkan organisme mengembangkan rancangan tubuh baru.
Grand Canyon Ungkap Masa Lalu Bumi
Kini, sebuah makalah menarik yang diterbitkan oleh tim peneliti dari University of New Mexico (UNM) telah menambahkan wawasan baru tentang peristiwa menarik dalam sejarah Bumi ini.
"Kelompok Tonto di Grand Canyon menyimpan harta karun berupa lapisan sedimen dan fosil yang mencatat Ledakan Kambrium sekitar 500 juta tahun lalu, saat hewan pertama dengan cangkang keras berkembang biak dengan cepat dan permukaan laut naik hingga menyelimuti benua dengan kehidupan laut yang muncul," kata Carol Dehler, profesor di Utah State University, dikutip dari Earth.com.
Dehler menjabat sebagai penulis utama untuk makalah ini, dengan profesor tambahan dan paleontologis UNM, Fred Sundberg, menjabat sebagai penulis utama bersama.
Model Baru Ledakan Kambrium
Penelitian ini tidak hanya menghadirkan kemajuan evolusi, tetapi juga memiliki implikasi untuk pendidikan geosains. Studi ini dibangun berdasarkan model klasik Eddy McKee untuk transgresi laut (penyebaran laut di seluruh benua), yang dikembangkan 50 tahun lalu berdasarkan batuan yang sama ini.
Model McKee, yang diajarkan kepada mahasiswa geologi di seluruh dunia, menunjukkan pendalaman bertahap dan pergeseran lambat dalam lingkungan sedimen.
"Model baru kami untuk pengendapan Tonto Group jauh lebih bernuansa, menunjukkan campuran tatanan laut dan non-laut, patahan atau ketidakselarasan saat tidak ada sedimen yang diendapkan, dan tempo evolusi yang jauh lebih cepat," kata Profesor Karlstrom.
"Bahkan lebih dari sebelumnya, Tonto Group di Grand Canyon tetap menjadi salah satu bagian tipe Kambrium terpenting di dunia karena paparannya yang lengkap," jelasnya.
Metode Penanggalan yang Digunakan
Penerapan teknik canggih telah memberikan wawasan baru tentang laju terjadinya sedimentasi batuan dan telah memberikan petunjuk tentang bagaimana spesies laut seperti trilobita dan hewan awal lainnya berdiversifikasi dengan cepat.
"Metode penanggalan tandem U-Pb baru kami menyempurnakan usia yang tepat untuk setiap lapisan dalam suksesi dan untuk transisi antara biozona trilobita," kata Schmitz.
"Kami menemukan bahwa spesies trilobita yang berbeda mengalami radiasi, lalu punah dengan tempo yang sangat cepat, di bawah sejuta tahun," sebutnya.
Metode penanggalan yang digunakan untuk penelitian ini melibatkan ekstraksi ratusan kristal zirkon seukuran pasir dari sampel batuan sedimen yang digiling.
Rasio U-Pb dari butiran-butiran ini pertama kali diperoleh menggunakan metode penanggalan cepat awal, dan kemudian butiran termuda diberi penanggalan yang tepat menggunakan teknik laboratorium yang lebih rumit.
Detail Baru Tentang Ledakan Kambrium
"Batuan sedimen sulit untuk diberi penanggalan. Namun pengendapan sedimen dan fosil yang terkubur di dalamnya, pasti lebih muda dari usia butiran termuda sehingga dengan banyak penanggalan kita dapat menentukan usia sedimen," kata Crossey.
Model baru tim tersebut, jika dibandingkan dengan model McKee, menyediakan jalur utama yang dapat memungkinkan mahasiswa, peneliti, dan bahkan siapa pun yang tertarik pada geologi untuk memahami ledakan Kambrium pada tingkat yang lebih dalam.
"Dari strata setebal 500 meter di Tonto Group, kita belajar tentang kenaikan permukaan laut dan dampak badai tropis yang dahsyat, mungkin lebih dahsyat daripada badai dahsyat saat ini," lanjut Dehler.
"Hal ini terjadi di dunia tanpa tumbuhan darat dan selama periode suhu yang sangat panas ketika Bumi bebas es. Permukaan laut begitu tinggi sehingga sedimen seperti Tonto Group diendapkan di atas sebagian besar benua dalam lingkungan yang memungkinkan perluasan keanekaragaman hewan di Bumi dengan cepat," simpulnya.
Dengan kemajuan seperti ini, kita dapat lebih memahami dan menghargai kompleksitas dan keindahan ledakan Kambrium dan sejarah Bumi, membuat kita lebih terhubung dengan masa lalu, dan lebih sadar tentang bagaimana tindakan kita saat ini dapat membentuk masa depan.
Ilmuwan Temukan Fakta Pelambatan Rotasi Inti Bumi
Ilmuwan Temukan Fakta Pelambatan Rotasi Inti Bumi
(rns/rns)