Fakta Kapal Penjelajah Titanic Hilang, Penumpangnya Kaya Raya

OceanGate Expeditions, perusahaan ekspedisi laut dalam, mengonfirmasi salah satu kapal selamnya hilang di Samudra Atlantik setelah membawa 5 penumpang untuk melihat bangkai kapal Titanic. Tim pencari pun berpacu melawan waktu karena kapasitas oksigen hanya untuk sekitar 3 hari.
Berikut fakta mengenai hilangnya kapal selam bernama Titan itu, dikutip detikINET dari Sky News:
Di mana kapal selam Titan hilang?
Kapal selam Titan hilang kontak Minggu kemarin waktu setempat di laut Atlantik. Titik lokasinya sekitar 700 km selatan pulau Newfoundland, Kanada, di area di mana bangkai Titanic berada. Ia dilaporkan hilang sekitar 1 jam 45 menit setelah menyelam.
Titan memiliki pasokan oksigen sampai 96 jam untuk penumpang, sehingga sisa waktu hanya sekitar 2 hari untuk misi penyelamatan. Saat ini, pencarian besar-besaran dilakukan oleh tim dari Amerika Serikat dan Kanda, melibatkan pesawat militer, kapal selam dan kapal sonar.
OceanGate mengatakan mencari semua opsi untuk membawa kru kembali dengan selamat. "Seluruh fokus kami adalah pada awak kapal selam dan keluarga mereka. Kami sangat berterima kasih atas bantuan ekstensif yang telah kami terima dari beberapa lembaga pemerintah dan perusahaan laut dalam dalam upaya kami kontak dengan kapal selam," kata mereka.
Biaya ekspedisi tembus miliaran
Titan adalah kapal selam kecil yang dioperasikan oleh OceanGate, perusahaan berbasis di Amerika Serikat yang menyediakan layanan penyelaman bawah laut. Tiket untuk ekspedisi Titanic adalah USD 250 ribu atau sekitar Rp 3,7 miliar selama 8 hari.
Kapal, yang beratnya sekitar 10 ribu kg itu beroperasi dengan mem-ping kembali pesan setiap 15 menit untuk memberi sinyal pada mereka yang berada di darat bahwa itu aman. Namun ping tersebut telah berhenti sehingga jelas ada keadaan darurat.
Titan ini terbuat dari serat karbon dan titanium dan dapat mencapai kedalaman lebih dari 3900 meter. Bangkai Titanic sendiri berada di kedalaman 3.800 meter.
Halaman selanjutnya, penumpangnya orang kaya>>>
Penumpangnya orang kaya
Dengan biaya yang mahal, penumpang ekspedisi ini adalah orang-orang kaya. Meski belum diungkap secara resmi, salah satunya adalah pebisnis kaya asal Inggris, Hamish Harding. Dia adalah Chairman Action Aviation, perusahaan layanan penerbangan.
Sebelum menyelam, Harding mengkonfirmasi bahwa dia gabung dengan ekspedisi OceanGate ini sebagai spesialis misi. Dia menulis di medsos bahwa karena cuaca buruk di Newfoundland, ekspedisi itu kemungkinan besar akan menjadi misi berawak pertama dan satu-satunya ke Titanic untuk tahun 2023.
Tinggal di Uni Emirat Arab, tempat kantor pusat Action Aviation, Harding menggambarkan diri sebagai penjelajah dunia. Dia memegang rekor perjalanan keliling bumi tercepat melalui Kutub Utara dan Selatan dengan pesawat. Tahun lalu ia ambil bagian dalam penerbangan luar angkasa bersama Blue Origin
Penumpang lain adalah Stockon Rush selaku CEO OceanGate sendiri. Ia tercatat menjadi pilot peringkat transportasi jet termuda di dunia pada usia 19 tahun. Dalam sebuah wawancara, Rush berbicara tentang kesannya saat mengunjungi bangkai kapal Titanic.
"Yang benar-benar mengejutkan adalah betapa indahnya itu. Anda biasanya tidak melihatnya di kapal karam. Ini adalah bangkai kapal yang luar biasa indah," katanya.
"Anda bisa melihat ke dalam, kami turun dan melihat tangga besar dan melihat beberapa lampu masih tergantung. Tahun depan kami berharap bisa mengirim robot kecil ke dalam, tapi untuk saat ini kami tetap di luar," cetusnya.
Penumpang lain adalah Paul-Henry Nargeolet, mantan komandan yang bertugas di Angkatan Laut Prancis selama 25 tahun. Saat bertugas, ia menjadi kapten dari kelompok angkatan laut dalam.
Setelah meninggalkan angkatan laut, dia bergabung dengan French Institute for Research and Exploitation of the Sea (IFREMER). Nargeolet memimpin beberapa ekspedisi ke situs Titanic dan terlibat dalam berbagai ekspedisi ilmiah di seluruh dunia.
Kabar terbaru, penumpang lainnya adalah salah satu orang terkaya Pakistan dan putranya yaitu Shahzada Dawood, anggota dewan amal Prince's Trust yang berbasis di Inggris, dan Sulaiman Dawood yang baru berusia 19 tahun. Keluarga mereka yang putus asa, termasuk istri Shahzada, Christina dan putrinya Alina, sekarang sedang menunggu kabar baik.
(fyk/fay)