• Home
  • Berita
  • Ditemukan Sisa-sisa Narkoba di Otak Mumi Abad 17

Ditemukan Sisa-sisa Narkoba di Otak Mumi Abad 17

Redaksi
Sep 02, 2024
Ditemukan Sisa-sisa Narkoba di Otak Mumi Abad 17
Jakarta -

Ilmuwan menemukan sisa-sisa kokain di otak mumi berusia ratusan tahun. Temuan ini menandakan penggunaan narkoba sudah ada sejak dulu kala.

Penelitian yang dilakukan tim spesialis biomedis dan medis dari University of Milan, bekerja sama dengan Foundation IRCCS Ca' Granda Ospedale Maggiore Policlinico di Milano, telah menemukan bukti penggunaan kokain oleh setidaknya dua orang sejak abad ke-17 di Eropa.

Dalam penelitian mereka, yang diterbitkan di Journal of Archaeological Science, tim peneliti menganalisis otak dua orang yang ditemukan di sebuah makam di Milan yang diawetkan. Keduanya dimakamkan di tempat pemakaman khusus bagi orang-orang yang meninggal di dekat Ospedale Maggiore, rumah sakit terkenal saat itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Phys.org, penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa selama ribuan tahun, orang-orang yang tinggal di wilayah barat Amerika Selatan mengunyah daun tanaman koka untuk merasakan efek kimianya.

Setelah ditemukan bahwa daun tersebut dapat diolah untuk membuat garam hidroklorida kokain pada abad ke-19, efeknya yang bisa mempengaruhi pikiran menjadi lebih dikenal luas dan menjadi obat rekreasi yang populer di banyak wilayah Eropa.

ADVERTISEMENT

Dalam studi baru ini, tim peneliti menemukan bukti bahwa orang zaman itu mengunyah daun tanaman tersebut untuk mabuk, setidaknya di satu bagian Eropa hampir 200 tahun sebelumnya.

Peneliti awalnya mempelajari sisa-sisa orang yang dimakamkan di makam Ca' Granda, yang digunakan sebagai situs pemakaman selama hampir seluruh abad ke-17. Sebagai bagian dari pekerjaan mereka, sisa-sisa jasad dua orang yang telah dimumikan ditemukan.

Studi terhadap temuan tersebut menunjukkan bahwa keduanya memiliki komponen aktif tanaman koka di otak mereka, yang berarti mereka telah mengunyah daunnya.

Peneliti juga mempelajari catatan farmakologis Ospedale Maggiore dan tidak menemukan catatan tentang kokain atau tanaman koka yang digunakan untuk tujuan pengobatan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua orang tersebut telah mengunyah daun tersebut untuk alasan lain.

Tim peneliti mencatat bahwa kedua orang yang dimumikan tersebut dimakamkan di suatu tempat dan dengan cara yang menunjukkan bahwa mereka dari kalangan orang biasa. Sehingga, diduga daun koka tersebut cukup terjangkau dan kemungkinan besar berlimpah. Daun tersebut dikunyah untuk bersenang-senang atau sarana rekreasi seperti penggunaan narkoba di masa kini.



Simak Video "Mumi 128 Tahun di AS, Hasil Eksperimen Teknik Pembalseman Baru"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)
back to top