Cuma 4 Hari, Threads Tembus 100 Juta Pengguna

Threads menorehkan prestasi mengesankan. Pasalnya hanya dalam waktu empat hari setelah diluncurkan pada 6 Juni 2023, aplikasi baru buatan Meta untuk menyaingi Twitter ini telah memiliki lebih dari 100 juta pengguna.
Angka tersebut memang bukan dari mulut CEO Meta Mark Zuckerberg yang sering mengumbar angka pencapaian pengguna Threads. Data jumlah pengguna ini dirilis Threads Tracker dari Quiver Quantitative.
Tak dipungkiri banyaknya jumlah pengguna Threads yang mendaftar tentu dampak dari Instagram yang saling berhubung. Aplikasi berbagi foto dan video itu sudah memiliki miliaran pengguna.
Zuck sebelumnya telah memberikan beberapa informasi terbaru terkait jumlah pengguna Threads. Dalam waktu tujuh jam pertama sejak peluncuran sudah mencapai 10 juta pengguna dan kurang dari 24 jam mencapai 70 juta pengguna.
Meski demikian ini adalah waktu yang sangat awal bagi Threads. Sebab aplikasi ini tidak memiliki fitur-fitur dasar yang dianggap penting oleh banyak pengguna.
Untuk saat ini opsi aksesibilitasnya sangat minim, tanpa ada cara untuk menambahkan teks alternatif pada sebuah gambar bagi mereka yang menggunakan pembaca layar. Selain itu pencarian terbatas pada nama pengguna, tidak ada dukungan hashtag dan pengguna tidak dapat memposting ke Thread dari web.
Mungkin yang paling memalukan bagi mereka yang terbiasa dengan Twitter, Threads belum memiliki umpan kronologis. Umpan algoritmiknya penuh dengan merek, influencer dan selebritas, sehingga menyulitkan pengguna untuk mengikuti apa yang diposting oleh teman dan keluarga.
Umpan kronologis sedang dalam proses, tetapi Twitter mungkin masih menjadi aplikasi pilihan banyak orang untuk mendapatkan berita terkini.
"Politik dan berita utama pasti akan muncul di Threads - mereka juga muncul di Instagram sampai batas tertentu - tetapi kami tidak akan melakukan apa pun untuk mendorong berita-berita tersebut," tulis kepala Instagram Adam Mosseri, sambil menegaskan bahwa tujuan Threads bukan untuk menggantikan Twitter
Menurutnya politik dan berita utama memang penting namun dirinya tidak ingin menyiratkan hal yang sebaliknya. Mosseri menjelaskan dari sudut pandang platform, keterlibatan tambahan atau pendapatan yang mungkin mereka dapatkan sama sekali tidak sebanding dengan pengawasan, hal negatif, atau risiko integritas yang menyertainya.
"Ada lebih dari cukup komunitas yang luar biasa - olahraga, musik, fesyen, kecantikan, hiburan, dll - untuk membuat platform yang hidup tanpa perlu masuk ke dalam politik atau berita keras." jelasnya..
Sedikit informasi Threads Tracker milik Quiver Quantitative menggunakan data yang diambil dari profil pengguna Instagram.
"Dengan melihat profil orang-orang yang bergabung dengan platform ini, saya dapat melihat di mana mereka berada dalam antrean dan mendapatkan gambaran umum tentang berapa banyak pengguna yang telah mendaftar," kata Christopher Kardatzke, salah satu pendiri Quiver Quantitative.
Kardatzke menambahkan bahwa perkiraan tersebut tampaknya sejalan dengan postingan Threads Zuckerberg tentang pencapaian pengguna.
Simak Video "Meta Bakal Luncurkan Aplikasi 'Threads' pada 6 Juli"
[Gambas:Video 20detik]
(jsn/afr)