• Home
  • Berita
  • China Nggak Mau Ketinggalan Bikin ChatGPT Sendiri

China Nggak Mau Ketinggalan Bikin ChatGPT Sendiri

Redaksi
Feb 20, 2023
China Nggak Mau Ketinggalan Bikin ChatGPT Sendiri

Popularitas chatbot ChatGPT mengusik China. Mereka tidak mau ketinggalan untuk membuat ChatGPT versi Negeri Tirai Bambu. Bisakah?

Penggunaan ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI belakangan menjadi perbincangan hangat di berbagai negara tak terkecuali China. Industri teknologi dan berbagai komunitas bisnis China berlomba untuk mengembangkan chatbot serupa. Baidu misalnya, sedang mengembangkan Ernie Bot alias Wenxin Yiyan.

Keterbatasan ketersediaan model bahasa dalam Mandarin dan akses internet terbatas menjadi salah satunya. Dilansir dari Technode, Rabu (20/2/2023) terdapat beberapa alasan yang mendorong China ingin membuat chatbot sendiri, menurut John Zhang, CEO StarBitech.

"Alasan pertama adalah tidak tersedianya ChatGPT di China sehingga harus mengembangkannya sendiri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," kata Zhang.

Kedua kata dia, terbatasnya penggunaan model bahasa yang menggunakan bahasa Mandarin. Ketiga, keamanan data, China mengharuskan semua data disimpan di negara asal namun ketiadaan tim OpenAI di China mempersulit regulasi penyimpanan data dan perbaikan.

"Dalam jangka pendek chatbot China masih sulit untuk bersaing," kata dia.

Sementara itu, ChatGPT mendapat investasi dana dari Microsoft dan material chip dari Nvidia. Kesulitan China tersebut karena mayoritas investasi skala besar di sana fokus di sektor aplikasi bukan internet.

Namun untuk jangka panjang chatbot China akan lebih berpengaruh di masa depan melihat kemajuan teknologi di China dan SDM yang mumpuni.

Tingkat digitalisasi yang masif menghasilkan data melimpah yang membuat rantai industri terhubung dengan baik membuat big data bukan menjadi masalah bagi China. Lantas, apa yang harus dilakukan oleh chatbot China nantinya, terutama terkait regulasi dan aplikasi? Chatbot harus memahami perintah dalam bahasa mandarin, chatbot harus memiliki pengetahuan budaya, sejarah, gaya bahasa dan ekspresi China.

Chatbot tersebut juga harus mengadopsi kebiasaan dan kebutuhan masyarakat China seperti perbedaan metode pembayaran.

"Serta chatbot China harus dilengkapi dengan regulasi dan hukum yang berlaku," pungkasnya.

back to top