• Home
  • Berita
  • China dan India Juga Pakai Modifikasi Cuaca untuk Atasi Polusi Udara

China dan India Juga Pakai Modifikasi Cuaca untuk Atasi Polusi Udara

Redaksi
Aug 29, 2023
China dan India Juga Pakai Modifikasi Cuaca untuk Atasi Polusi Udara
Jakarta -

Pemerintah melakukan modifikasi cuaca untuk untuk mengatasi polusi udara yang mengancam sejumlah wilayah di Indonesia, terutama di Jabodetabek. Cara ini tak hanya dilakukan Indonesia, beberapa negara juga pernah melakukan hal serupa.

China dan India misalnya, pernah berupaya menurunkan hujan saat cuaca kemarau dan polusi udara begitu parah. Berikut adalah pengalaman China dan India menghalau polusi dengan hujan buatan.

China Modifikasi Cuaca Demi Langit Bersih

Pada 1 Juli 2021, Partai Komunis China menandai ulang tahun ke-100 dengan perayaan besar yang melibatkan puluhan ribu orang dalam sebuah upacara di Lapangan Tiananmen. Sebuah makalah penelitian dari Universitas Tsinghua mengatakan, operasi penyemaian awan yang ekstensif beberapa jam sebelumnya sukses memastikan langit cerah dan minim polusi udara.

Dikutip dari The Guardian, Selasa (29/8/2023) pemerintah China sangat mendukung teknologi penyemaian awan dan rela menghabiskan miliaran yuan dalam upaya memanipulasi cuaca, demi melindungi wilayah pertanian atau menyukseskan acara-acara penting termasuk Olimpiade 2008 dan perayaan ulang tahun Partai Komunis China.

Temuan studi Tsinghua menjadi bukti ilmiah seputar keberhasilan teknologi ini. Negara-negara lain juga berinvestasi dalam teknologi modifikasi cuaca, namun China menggelontorkan lebih banyak dana meskipun masih ada yang mempertanyakan efektivitasnya, dan perdebatan mengenai apakah manipulasi cuaca di suatu wilayah dapat mengganggu sistem cuaca di wilayah lain.

Perayaan ulang tahun ke-100 Partai Komunis China menghadapi tantangan polutan udara yang tidak terduga dan langit berkabut asap. Pabrik-pabrik dan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan polusi lainnya telah dihentikan pada hari-hari menjelang acara tersebut, tetapi aliran polusi masih belum hilang.

Operasi penyemaian awan selama dua jam diluncurkan pada malam sebelum upacara tersebut, dan penduduk di daerah pegunungan terdekat melaporkan melihat roket ditembakkan ke langit. Surat kabar itu mengatakan roket-roket itu membawa perak yodium ke langit untuk merangsang curah hujan.

Para peneliti mengatakan hujan buatan yang dihasilkan mengurangi tingkat polutan udara PM2.5 lebih dari dua pertiga, dan mengubah indeks kualitas udara dari 'sedang' menjadi 'baik' berdasarkan standar WHO.

India Bersihkan Udara Kotor Delhi

Di 2018, pihak berwenang di Delhi, India menggunakan teknologi penyemaian awan untuk meringankan situasi yang memburuk di Ibu Kota negara tersebut. Menurut laporan media, upaya tersebut dilakukan atas perintah Departemen Meteorologi India, badan antariksa nasional India ISRO, CPCB, dan IIT Kanpur.

Penyemaian awan melibatkan perubahan jumlah dan jenis curah hujan yang jatuh dari awan dengan menyebarkan zat ke udara. Teknologi ini telah digunakan oleh lebih dari 50 negara karena berbagai alasan. China sudah sering menggunakannya, salah satunya saat mengendalikan kabut asap yang menyelimuti Beijing.

Tidak ada laporan bagaimana tingkat keberhasilan modifikasi cuaca yang dilakukan Delhi untuk mengurangi polusi udara saat itu. Namun seperti dikutip dari Business Today, disebutkan bahwa setelah berdiskusi dengan para ilmuwan, pihak berwenang memutuskan menggunakan modifikasi cuaca jika situasi memburuk, yakni jika indeks kualitas udara mencapai 400-500.

Buruknya kualitas udara Delhi membuat pemerintah setempat mencoba berbagai cara menanggulanginya. Sebelumnya di tahun 2016, pemerintah Kota Delhi mencoba menjajaki kemungkinan penyemaian awan untuk hujan buatan, namun rencana tersebut tidak pernah berhasil.

Lalu di tahun 2017, pemerintah setempat mengusulkan kemungkinan mengurangi debu dengan menyiram Delhi dari helikopter kepada Menteri Lingkungan Hidup Harsh Vardhan.



Simak Video "Disebut Bakal Kurangi Polusi Jakarta, Berikut Cara Kerja Modifikasi Cuaca"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)
back to top