Luhut Buka Pintu Starlink Masuk RI, Satelit Satria-1 Bagaimana?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Elon Musk untuk membawa satelit internet Starlink ke wilayah Indonesia. Lantas, bagaimana dengan nasib satelit Republik Indonesia atau Satria-1 yang baru diluncurkan?
Satelit Satria-1 telah diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada 19 Juni 2023. Ditargetkan satelit pemerintah itu mencapai slot orbit 146 derajat Bujur Timur pada Desember dan beroperasi di awal 2024.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merancang satelit Satria-1 untuk membantu ketersediaan akses internet bagi fasilitas layanan publik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
Hal itu yang menjadi pertanyaan Founder Indotelko Forum Doni Ismanto. Jika dilihat dari tujuan pengadaan satelit Satria-1, maka seharusnya memanfaatkan infrastrukur yang sudah ada.
"Kita sudah punya satelit Satria-1 apa nggak sayang tuh yang Bakti (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) lagi men-develop VSAT, me-resize dari 150 ribu titik ke 50 ribu titik," ujar Doni kepada detikINET, Selasa (29/8/2023).
Selain itu, proyek BTS 4G yang sempat tertunda karena kasus korupsi juga akan dilanjutkan seiring dengan ditunjuknya Menkominfo Budi Arie Setiadi dan terpilihnya Fadhilah Mathar sebagai Dirut Bakti Kominfo terbaru.
"Apakah pemerintah sudah melihat kemampuan Satria-1. Kedua, program BTS Bakti akan dilanjutkan lagi oleh Pak Budi Arie, apakah titiknya akan beririsan mendekati puskesmas yang minta dilayani internet. Jadi, harus ada koordinasi dalam hal ini, jangan sampai terjadi duplikasi dengan masuknya Starlink," tuturnya.
Selain satelit Satria-1, BRIsat yang merupakan satelit milik BRI ini juga sudah beroperasi dan memiliki kemampuan untuk menyediakan akses internet di wilayah pelosok tanah air.
"Jadi, pertanyaan adalah apakah kebutuhannya mendesak (untuk pakai Starlink) atau tidak, apa tidak menggunakan infrastruktur yang sudah ada. Apakah itu efisiensi dan efekti bagi negara karena ini pakai uang negara," kata Doni.
Sebagai informasi, Starlink sebenarnya sudah masuk ke Indonesia pada 2022 lalu. Kementerian Kominfo telah memberikan Hak Labuh Khusus Khusus Non-Gestationary Satellite Orbit (NGSO) kepada Telkomsat untuk menjadikan Starlink sebagai backhaul.
Meski Starlink sudah masuk Indonesia, tetapi layanan internetnya tidak untuk masyarakat umum, melainkan khusus jaringan tetap tertutup alias dilakukan secara business to business (B2B) bukan business to customer (B2C).
Simak Video "Luhut: Jangan Gunakan TikTok untuk Politik Kampungan"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)