• Home
  • Berita
  • Cawapres AS Tuding Apple Manfaatkan Pekerja Budak di China

Cawapres AS Tuding Apple Manfaatkan Pekerja Budak di China

Redaksi
Sep 14, 2024
Cawapres AS Tuding Apple Manfaatkan Pekerja Budak di China
Jakarta -

JD Vance, calon wakil presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, tiba-tiba menyerang Apple. Pasangan Donald Trump di Pilpres AS ini menuding Apple memanfaatkan 'pekerja budak' di China.

Komentar Vance itu merupakan bagian dari percakapan tentang mengenakan pajak terhadap perusahaan yang mengandalkan manufaktur di China.

"Apakah menurut saya Apple adalah perusahaan yang jahat? Tidak. Apakah saya pikir kadang mereka mendapatkan keuntungan dari pekerja budak China? Ya, dan itu cukup mengerikan," kata Vance dalam wawancara di CNBC, seperti dikutip detikINET, Jumat (13/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya perusahaan yang ingin mengambil keuntungan dari pasar Amerika juga harus memberikan upah yang layak untuk pekerja Amerika," sambungnya.

Apple sebelumnya mengatakan mereka tidak memiliki bukti kerja paksa di mana pun mereka beroperasi. Pada tahun 2021, produsen iPhone itu telah diminta oleh mantan ketua Komisi Eksekutif Kongres untuk China untuk bekerja sama dengan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS untuk memastikan rantai pasok mereka bebas dari kerja paksa.

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk upah yang layak, pada Mei 2022 Apple menaikkan gaji awal untuk karyawan ritel menjadi USD 22 per jam.

Apple memang mengandalkan perusahaan mitra untuk memproduksi perangkatnya seperti iPhone, iPad, Mac, dan lain-lain. Selama ini Apple mengandalkan China sebagai pusat produksi perangkatnya.

Karena hubungan antara AS dan China yang terus meregang, Apple kemudian mulai melakukan diversifikasi rantai pasoknya dengan memperluas produksi ke negara Asia lainnya seperti Vietnam dan India. Tahun lalu, Apple memproduksi iPhone senilai USD 14 miliar di India.

Vance juga mengatakan ia ingin menaikkan tarif impor terhadap perusahaan yang 'mengirimkan pekerjaan ke negara lain'. Trump sendiri mengancam akan menerapkan tarif impor tambahan antara 60-100% untuk barang dari China dan tarif menyeluruh 10-20% untuk barang-barang impor.



iPhone 16 hingga iPhone 16 Pro Max dalam Genggaman

iPhone 16 hingga iPhone 16 Pro Max dalam Genggaman


(vmp/vmp)
back to top