• Home
  • Berita
  • Cara Tiktok Paksa Pegawainya ke Kantor 3 Kali Seminggu

Cara Tiktok Paksa Pegawainya ke Kantor 3 Kali Seminggu

Redaksi
Sep 24, 2023
Cara Tiktok Paksa Pegawainya ke Kantor 3 Kali Seminggu
Jakarta -

Sekarang, Tiktok bergabung dengan perusahaan teknologi lain yang memberlakukan peraturan kehadiran karyawan yang ketat.

Setelah COVID-19 mereda, banyak perusahaan yang memberlakukan kembali Peraturan Kembali ke Kantor bagi karyawannya. Sebutkan saja Google, Meta, dan Twitter. Akhir-akhir ini, Tiktok mulai mengikuti langkah mereka dan membuat banyak karyawan frustrasi sekaligus cemas.

"Karyawan Tiktok dilaporkan kaget dengan nada tegas yang didapatkan saat komunikasi tentang Peraturan Kembali ke Kantor," dilansir dari The Washington Post, Minggu (24/9/2023)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, Tiktok akan memberlakukan peraturan kehadiran minimal tiga hari dalam seminggu mulai Oktober mendatang. Mereka juga telah mengingatkan bahwa akan ada konsekuensi bagi siapapun yang melanggar.

Ini mungkin terlihat enteng bagi beberapa dari kita, orang Indonesia, yang hampir setiap hari ke kantor. Persoalannya, Tiktok menuntut penggunaan MyRTO, yang dapat melakukan pengawasan ketat.

MyRTO adalah aplikasi asal BChina buatan perusahaan teknologi ByteDance, yang mana juga menaungi Tiktok. Dilansir dari The New York Times, aplikasi ini dibangun di dalam perangkat lunak internal perusahaan dan akan mendeteksi setiap gesekan kartu pengenal karyawan dan meminta penjelasan penyimpangan setiap karyawan.

Data kehadiran mereka juga dapat dilihat oleh mereka sendiri, para pengawas, dan HRD, sehingga setiap kehadiran akan benar-benar terawasi. Tidak hanya itu, di MyRTO ada dasbor pengingat bahwa perusahaan sedang mengawasi lokasi keberadaan karyawan.

"Aplikasi dan ancaman hukuman sebenarnya tidak diperlukan. Sekarang, kami khawatir akan konsekuensi bila melanggarnya," ujar seorang karyawan yang tidak ingin menyebutkan namanya kepada The New York Times.

Sementara itu Jodi Seth, juru bicara Tiktok, mengatakan bahwa perusahaan optimistis MyRTO akan sangat membantu dalam memenuhi ekspektasi perusahaan atas kehadiran karyawan di kantor. Selain itu, ini adalah platform yang mendukung transparansi komunikasi antara karyawan dengan pemimpin.

Zach Dunn, ahli kerja hybrid dan pendiri perusahaan manajemen hybrid, mengatakan bahwa sangat jarang ada perusahaan yang memonitor kehadiran karyawan begitu dekat dan memberlakukan aksi pendisiplinan.

"Bagi perusahaan-perusahaan, terutama yang pemimpinnya berasal dari wilayah ini (China), kemungkinan mereka tidak melihat inti permasalahannya karena mereka sudah melakukan ini selama bertahun-tahun," ujar Dunn.

*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "TikTok Shop Tak Dilarang tapi Diatur Ketat Pemerintah"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)
back to top