Canggih! China Uji Penerbangan Drone Kargo Terbesar

Pesawat tanpa awak untuk kargo terbesar milik China sedang melakukan uji coba penerbangan. Drone ini akan meletakkan tonggak sejarah baru bagi ekonomi dataran rendah yang tengah berkembang di negara tersebut.
Dengan kapasitas muatan 2 metrik ton, drone kargo bermesin ganda yang dikembangkan oleh Sichuan Tengden Sci-tech Innovation Co dan didanai pemerintah ini lepas landas di provinsi barat daya Sichuan pada Minggu (11/8) untuk penerbangan perdana yang berlangsung sekitar 20 menit.
Dikutip dari Reuters, drone memiliki spesifikasi lebar sayap 16,1 m dan tinggi 4,6 m, sedikit lebih besar dari pesawat ringan paling populer di dunia, Cessna 172 dengan empat tempat duduk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di waktu bersamaan, perusahaan transportasi di China juga sedang merencanakan layanan taksi udara berawak dan tanpa awak karena China melonggarkan pembatasan wilayah udara serta memberikan insentif untuk membangun ekonomi dataran rendah.
Regulator penerbangan China memperkirakan industri ini bernilai 2 triliun yuan (setara Rp 4,3 kuadriliun) di tahun 2030, dengan ekspansi empat kali lipat mulai tahun 2023.
Uji coba Tengden dilakukan setelah penerbangan perdana pesawat kargo tak berawak yang dikembangkan oleh Aviation Industry Corp of China (AVIC), perusahaan kedirgantaraan terkemuka milik pemerintah, dilakukan Juni lalu.
HH-100 milik AVIC memiliki kapasitas muatan 700 kg (1.543 pon) dan radius terbang 520 km. Tahun depan, AVIC berencana menguji pesawat nirawak kargo terbesarnya, TP2000, yang dapat mengangkut hingga 2 ton kargo dan terbang empat kali lebih jauh daripada HH-100.
Pengiriman Logistik dengan Drone
China telah memulai pengiriman komersial menggunakan pesawat tak berawak. Pada Mei lalu, perusahaan drone kargo Phoenix Wings, bagian dari raksasa pengiriman SF Express, mulai mengirimkan buah-buahan segar dari provinsi pulau Hainan ke Guangdong selatan menggunakan drone Fengzhou-90 yang dikembangkan oleh SF.
Menurut sumber internal di industri ini di China, drone kargo menjanjikan waktu pengiriman yang lebih singkat dan biaya transportasi lebih rendah, sekaligus memperluas pengiriman ke lokasi yang tidak memiliki fasilitas penerbangan konvensional, seperti ruang atap di kota-kota yang padat penduduk.
Mereka juga bisa mengangkut orang dengan layanan taksi. April lalu, otoritas penerbangan mengeluarkan sertifikat produksi kepada pembuat kendaraan udara tak berawak (UAV) EHang Holdings yang berkantor pusat di kota selatan Guangzhou, untuk pesawat tak berawak pengangkut penumpangnya. Ini adalah sertifikasi pertama di China untuk pesawat nirawak penumpang otonom.
Dalam laporan tahun ini, pemerintah mengidentifikasi ekonomi dataran rendah sebagai mesin pertumbuhan baru untuk pertama kalinya, dengan mobilitas vertikal dipandang sebagai kekuatan produktif baru di berbagai bidang seperti transportasi penumpang dan kargo.
Lihat Megahnya Pertunjukan Drone di Langit Paris
Lihat Megahnya Pertunjukan Drone di Langit Paris
(rns/rns)