• Home
  • Berita
  • Bikin Obat HIV, Pabrik Luar Angkasa Ditolak Masuk ke Bumi

Bikin Obat HIV, Pabrik Luar Angkasa Ditolak Masuk ke Bumi

Redaksi
Oct 04, 2023
Bikin Obat HIV, Pabrik Luar Angkasa Ditolak Masuk ke Bumi
Jakarta -

Kristal obat HIV sudah berhasil dibuat dan siap untuk diambil. Sayangnya, ia dibuat di angkasa dan terjebak di sana.

Varda Space, perusahaan riset luar angkasa asal California AS, berencana mendaratkan kapsul luar angkasanya di tempat pelatihan Utah. Sayangnya, ia tidak mendapatkan izin dari Badan Penerbangan Federal AS (FAA) untuk memasuki atmosfer bumi. Sampai saat ini, kapsul produksi farmasi tersebut masih terjebak di angkasa.

"Permintaan perusahaan belum diberikan mengingat perhitungan keselamatan, risiko, dan dampaknya," ujar juru bicara FAA kepada TechCrunch seperti yang dilansir detikINET dari Gizmodo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak Varda Space sendiri telah dimintai penjelasan oleh Gizmodo terkait persyaratan apa yang belum dipenuhi, tetapi mereka memilih untuk tidak berkomentar.

Sementara itu, Varda Space menulis di akun X-nya, "Kami dengan senang hati melaporkan bahwa seluruh sistem di kapsul luar angkasa kami dalam kondisi baik. Ini memang didesain untuk kebutuhan orbit satu tahun penuh. Kami berharap untuk bisa terus bekerja sama dengan pemerintah agar kapsul kami bisa segera kembali ke Bumi." Cuitan itu di-pin oleh Varda dalam akun X mereka, seperti dilihat, Rabu (4/10/2023).

Diketahui bahwa kapsul luar angkasa itu diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 pada 12 Juni. Kapsul dengan berat 120 Kg itu didesain untuk membuat produk di lingkungan dengan gravitasi mikro dan mengembalikan produk tersebut kembali ke bumi.

Pada tanggal 30 Juni, percobaan pembuatan obat pertama sukses dalam menumbuhkan kristal pada obat ritonavir, yang digunakan untuk pengobatan HIV, di orbit.ritonavir, yang digunakan untuk pengobatan HIV, di orbit.

Pembuatan produk ini perlu dilakukan di luar angkasa karena lingkungan dengan gravitasi mikro dapat mengurangi cacat yang dihasilkan gravitasi. Selain itu, Kristal protein yang dibuat di angkasa dapat membentuk kristal yang lebih besar dan lebih sempurna.

Berdasarkan laporan dari TechCrunch, kapsul itu dijadwalkan untuk kembali ke bumi pada tanggal 5 atau 7 September, namun permintaan perusahaan ditolak pada tanggal 6 September. Varda kemudian meminta FAA untuk mempertimbangkannya lagi pada 8 September, namun permintaan tersebut belum mendapatkan jawaban sampai sekarang.TechCrunch, kapsul itu dijadwalkan untuk kembali ke bumi pada 5 atau 7 September, tapi permintaan perusahaan ditolak pada 6 September. Varda kemudian meminta FAA untuk mempertimbangkannya lagi pada 8 September, tapi permintaan tersebut belum mendapatkan jawaban sampai sekarang.

Ada kemungkinan bahwa penolakan dari FFA disebabkan usia perusahaan yang masih muda. Diketahui bahwa kapsul ini adalah proyek sampingan dan Verda Space sendiri baru didirikan pada tahun 2020.

*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "TikTok Shop Indonesia Ditutup Mulai Sore Ini Pukul 17.00 WIB"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/afr)
back to top