• Home
  • Berita
  • Bebas Lockdown COVID-19, Pemasukan Foxconn Melesat

Bebas Lockdown COVID-19, Pemasukan Foxconn Melesat

Redaksi
Feb 06, 2023
Bebas Lockdown COVID-19, Pemasukan Foxconn Melesat

Foxconn, mitra Apple perakit iPhone terbesar di dunia, pemasukannya melesat setelah terlepas dari 'gangguan' lockdown COVID di China.

Pemasukan Foxconn selama Januari 2023 melesat 48,2% secara year over year menjadi USD 22 miliar, setelah operasional pabrik Zhengzhou kembali normal dan pengapalan produknya melesat. Pabrik di Zhengzhou ini adalah pabrik perakitan iPhone terbesar mereka.

Pemasukannya ini naik 4,93% jika dibandingkan dengan Desember 2022, dengan peningkatan terbesar di sektor produk elektronik pintar termasuk ponsel dan produk komputer. Pertumbuhan di sektor itu diklaim tumbuh hingga dua digit.

Seperti diketahui, produksi iPhone di pabrik Zhengzhou milik Foxconn terganggu menjelang musim liburan akhir tahun 2022 lalu. Penyebabnya adalah bermacam lockdown yang dilakukan pemerintah China untuk membatasi penyebaran COVID-19.

Hal tersebut membuat para buruh pabrik Foxconn tinggal di komplek pabrik. Namun mereka kemudian melakukan aksi demonstrasi karena bonus yang sebelumnya dijanjikan tak kunjung dibayarkan. Akhirnya Foxconn mengizinkan para buruhnya itu untuk pulang kampung dan memberikan kompensasi dengan jumlah tertentu.

Menurut analis, 70% iPhone yang ada di dunia ini diproduksi oleh Foxconn dan mayoritas iPhone yang diproduksi di Zhengzhou adalah varian premium, termasuk iPhone 14 Pro, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Senin (6/2/2023).

"Berdasarkan konsensus pasar pada kuartal pertama 2023, pemasukan untuk bulan Januari sedikit naik. Outlook dari kuartal pertama kemungkinan akan mencapai ekspektasi pasar," jelas Foxconn.

Analis Refinitiv memperkirakan pemasukan Foxconn akan tumbuh 4% secara year over year.

Sementara itu, pemasukan Apple dilaporkan merosot selama dua kuartal berturut-turut, salah satunya disebabkan pasokan iPhone dari Foxconn yang terbatas. Namun pemasukan Apple ini diprediksi akan membaik setelah aturan lockdown tak lagi diberlakukan di China.

back to top