• Home
  • Berita
  • APJII Usul Tarif Atas Bawah, Bos Telkom: Harus Disiplin!

APJII Usul Tarif Atas Bawah, Bos Telkom: Harus Disiplin!

Redaksi
Apr 10, 2023
APJII Usul Tarif Atas Bawah, Bos Telkom: Harus Disiplin!
Jakarta -

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengusulkan pemerintah menetapkan tarif batas atas dan bawah untuk layanan internet. Bos Telkom setuju dengan wacana tersebut tapi harus disiplin.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah tidak menampik industri layanan internet di Tanah Air begitu menantang. Tarif data di Indonesia menjadi termurah ketiga di dunia.

Menurutnya ada tiga hal harus dipenuhi agar industri telekomunikasi, khususnya layanan internet, bisa bagus. Pertama terjangkau, artinya masyarakat mampu membeli.

"Terjangkau bukan berarti murah. Kalau murah itu bagus untuk masyarakat tapi tidak jangka panjang karena industrinya tidak sustain," kata Ririek saat berbincang di kantor Telkom Landmark.

Karena itu poin kedua industri harus bisa sustainable. Ini agar masyarakat dapat terus menggunakan layanan telekomunikasi.

"Jika pelaku tutup, masyarakat yang dirugikan. Sinyal hilang, layanan putus-putus dan buruk," tegas Ririek.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Hal ketiga, layanan harus tersebar di mana-mana. Namun ini tidak mudah mewujudkannya sebab tantangan geografis negara kita tidak mudah.

Untuk menyediakan layanan di semua daerah, industri haruslah sehat. Ini supaya operator bisa mengembangkan layanan hingga ke pelosok.

"Industri yang sehat harus bisa sustain, masih ada untung, dan masih bisa berinvestasi," sebut Ririek.

Berkaca pada pengalaman di negara lain, penerapan tarif atas bawah dapat membantu industri tetap bertahan. Namun satu kuncinya adalah disiplin, bila tidak bakal berat.

Tarif atas bawah selalu ada celah, salah satu yang sering dipakai adalah promo.

"Promo yang harusnya sementara malah setahun. Kan itu percuma," kata Ririek.

"Kalau berjalan disiplin adanya tarif atas bawah bagus," pungkas pria asal Yogayakarta ini.

Sebelumnya diberitakan APJII mengusulkan agar pemerintah menetapkan tarif batas atas dan bawah internet Indonesia. Hal itu untuk meredakan perang harga internet.

"Mengusulkan kepada pemerintah untuk menentukan batas atas dab batas akhir harga Internet Indonesia," ujar Sekjen APJII Zulfadly Syam di Jakarta, Kamis (30/3).

Zulfadly mengungkapkan salah satu alasan yang membuat APJII mengusulkan penetapan tarif batas atas dan bawah internet karena saat ini sedang terjadi perang tarif yang mengakibatkan dampak buruk bagi industri.

"Perang tarif ini terjadi dari kita mengenal internet itu sudah terjadi. Kalau dulu lingkupnya kecil, seperti Jakarta ya Jakarta saja. Kalau sekarang sudah mulai ke daerah-daerah lain. Kita harus melihat fenomena ini sudah sampai di urban, sekarang ke rural," tuturnya.

Zulfadly tak menampik perang tarif ini menguntungkan konsumen karena harga internet yang murah, tetapi dari sisi kualitas itu sangat terasa.

Bahkan, dalam tiga bulan ada sekitar 10 penyedia jasa internet atau internet service provider (ISP) tumbang. Meskipun, kata Sekjen APJII ini banyak juga ISP baru yang mendaftarkan diri.

"Sekarang masih diuntungkan konsumen, yang mau kita lihat bagaimana ISP memberikan kualitas ketika perang tarif harga yang sedemikian rupa. Perang tarif setahun sih oke, kalau tiap bulan berganti-ganti. Jadi, ada anekdot bahwa yang turun adalah hujan dan bandwidth," ucapnya.



Simak Video "Telkomsel Bakal Merger dengan IndiHome"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/fay)
back to top