• Home
  • Berita
  • Ada Asteroid yang Lebih Raksasa dari Si Pembunuh Dinosaurus

Ada Asteroid yang Lebih Raksasa dari Si Pembunuh Dinosaurus

Redaksi
Feb 28, 2023
Ada Asteroid yang Lebih Raksasa dari Si Pembunuh Dinosaurus

Asteroid terbesar yang pernah menghantam Bumi sekitar 2 miliar tahun yang lalu, diperkirakan lebih besar dari yang diperkirakan para ilmuwan sebelumnya. Ukurannya disebut dua kali lebih besar dari batu luar angkasa yang memusnahkan dinosaurus.

Kesimpulan ini didapat setelah mempelajari ukuran Kawah Vredefort, bekas tumbukan besar di tempat yang sekarang disebut Afrika Selatan. Kawah Vredefort, yang terletak sekitar 120 kilometer barat daya Johannesburg, saat ini berdiameter sekitar 159 km, menjadikannya kawah terbesar yang terlihat di Bumi.

Sebenarnya kawah itu lebih kecil dari Kawah Chicxulub yang terkubur di bawah Semenanjung Yucatán Meksiko, yang berdiameter sekitar 180 km. Untuk diketahui, Kawah Chicxulux adalah jejak yang ditinggalkan asteroid pembunuh dinosaurus yang menghantam Bumi pada akhir periode Cretaceous sekitar 66 juta tahun yang lalu.

Seiring waktu, Kawah Vredefort terkikis seiring waktu dan membuatnya menyusut. Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa Kawah Vredefort awalnya berukuran 250 hingga 280 km saat terbentuk 2 miliar tahun lalu. Akibatnya, Kawah Vredefort dianggap sebagai kawah tubrukan terbesar di Bumi meski lebih kecil dari kawah Chicxulub saat ini.

Dikutip dari Live Science, awalnya para ilmuwan mengira kawah Vredefort awalnya jauh lebih kecil dengan lebar 172 km. Berdasarkan perkiraan tersebut, para peneliti sebelumnya menghitung bahwa asteroid yang bertanggung jawab atas dampak tersebut kira-kira berukuran sekitar 15 km dan bertabrakan dengan kecepatan sekitar 53.900 km/jam.

Namun dalam sebuah studi baru, para ilmuwan meninjau kembali pengukuran kawah dan mendapatkan wawasan baru tentang ukuran batuan luar angkasa yang sangat besar. Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Geophysical Research: Planets, para peneliti menghitung ulang ukuran asteroid Vredefort dan menemukan bahwa batuan luar angkasa yang merusak kemungkinan berukuran antara 20 hingga 25 km, dan dapat bergerak antara 72 ribu hingga 90 ribu km/jam ketika menerjang planet kita.

"Memahami struktur dampak terbesar yang kita miliki di Bumi sangat penting, karena memungkinkan para peneliti untuk membangun model geologi yang lebih akurat," kata penulis utama studi Natalie Allen, seorang kandidat doktor di Johns Hopkins University Department of Physics and Astronomy di Baltimore, AS.

"Prediksi ukuran penabrak yang lebih akurat juga dapat menjelaskan kawah lain di Bumi dan di seluruh Tata Surya," tambahnya.

Di masa lalu, para ilmuwan susah payah mengetahui ukuran asli Kawah Vredefort akibat erosi selama 2 miliar tahun terakhir. Selain erosi alami dari struktur tumbukan Vredefort, formasi batuan baru telah muncul di bagian atas kawah.

Akibatnya, sebagian besar struktur asli kawah telah sepenuhnya tertutup oleh bebatuan yang lebih muda dan hanya sebagian kecil dari tepian kawah yang terlihat saat ini, sehingga semakin sulit untuk mengatakan seberapa besar kawah itu dulu.

Namun, penelitian terbaru lainnya memperkirakan ukuran kawah Vredefort dengan berfokus pada mineral yang mengelilingi kawah. Dengan melakukan ini, para ilmuwan telah melihat deformasi dan retakan kejut pada kristal, seperti kuarsa dan zirkon, yang disebabkan oleh dampak kuno dan dengan demikian memperluas radius ledakan yang diketahui. Para peneliti yakin bahwa perkiraan baru mereka untuk ukuran asteroid Vredefort lebih akurat daripada perkiraan sebelumnya.

Ketika asteroid pembunuh dinosaurus (kemungkinan lebarnya berukuran 12 km) menabrak Bumi sekitar 66 juta tahun yang lalu, kehancuran yang disebabkan oleh dampaknya sangat besar.

Peristiwa zaman akhir Cretaceous menyebabkan kebakaran hutan yang meluas dan hujan asam, menghasilkan gelombang setinggi 1.600 meter dan tsunami yang mencapai separuh planet. Gumpalan abu dan debu pun memenuhi atmosfer, sehingga mengubah iklim secara drastis.

Sekitar 75% kehidupan di Bumi musnah akibat peristiwa tersebut, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Desember 2021 di jurnal Scientific Reports. Berdasarkan perhitungan yang direvisi dari ukuran asli Kawah Vredefort, studi baru menunjukkan bahwa asteroid Vredefort kemungkinan sekitar dua kali lebih besar dari batu luar angkasa pembunuh dinosaurus.

Asteroid itu juga mungkin bergerak jauh lebih cepat, sehingga dampaknya akan lebih parah, berpotensi menyebabkan peristiwa pelepasan energi terbesar dalam sejarah Bumi.

Namun, karena dampaknya terjadi sangat lama, hanya ada sedikit bukti tentang kekuatan ledakan yang mengguncang Bumi dan efek tabrakan di planet ini.

"Tak seperti dampak Chicxulub, dampak Vredefort tidak meninggalkan catatan kepunahan massal atau kebakaran hutan karena hanya ada bentuk kehidupan bersel tunggal dan tidak ada pohon dua miliar tahun yang lalu," kata rekan penulis studi Miki Nakajima, seorang ilmuwan planet di University of Rochester di New York, AS.

"Namun, dampaknya akan mempengaruhi iklim global secara potensial lebih luas daripada dampak Chicxulub," tambahnya.

Oleh karena itu, terus mempelajari Kawah Vredefort bisa menjadi satu-satunya cara para peneliti mempelajari lebih lanjut tentang dampak bencana ini.

back to top