• Home
  • Berita
  • Bola Rumput Laut Raksasa Bakal Terdampar di Florida

Bola Rumput Laut Raksasa Bakal Terdampar di Florida

Redaksi
Feb 28, 2023
Bola Rumput Laut Raksasa Bakal Terdampar di Florida

Sekelompok ahli memperkirakan gumpalan rumput laut sargassum berukuran raksasa akan terdampar di pantai Florida, Amerika Serikat (AS). Gumpalan ini terakumulasi di Samudra Atlantik dan menuju ke salah satu negara bagian AS itu dengan membawa serta jutaan ton rumput laut.

Sargassum adalah genus makroalga coklat yang ditemukan di lautan beriklim sedang dan tropis di seluruh dunia. Tumbuhan ini dapat membentuk rumpun raksasa seperti pulau terapung yang membentang hingga berkilo-kilometer, menyediakan tempat berlindung dan makanan bagi burung, ikan, penyu, dan hewan krustasea.

Pulau rumput laut raksasa ini adalah rumah eksklusif bagi beberapa spesies seperti ikan sargassum, dan berfungsi sebagai tempat pembibitan bagi hewan remaja termasuk penyu.

Namun pada akhirnya, pulau-pulau dari rumput laut ini kehilangan daya apungnya dan tenggelam ke dasar laut di mana mereka menjadi sumber makanan utama di jaring makanan di laut dalam, sehingga menjadi habitat penting bagi banyak spesies di berbagai zona kolom air.

Namun, seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (28/2/2023) dalam beberapa tahun terakhir sargassum menjadi semakin nomaden karena suhu laut yang memanas membuatnya mekar di perairan asing.

Sargassum juga diperkirakan mengalami ledakan pertumbuhan sebagai akibat dari perubahan iklim dan limpahan nutrisi dari aliran muara Sungai Amazon dan Mississippi. Emigrasi dan ledakan pertumbuhannya memungkinkan ia menyedot nutrisi dan oksigen dari terumbu yang ditelannya.

"Lautan sargassum yang saat ini mengambang menuju Florida dapat berbau tidak sedap seperti kombinasi bau telur busuk yang kuat dan bau air laut yang asin. Saat terurai, ia akan melepaskan karbon yang tersimpan ke udara, berkontribusi terhadap emisi CO2 yang sudah terlalu tinggi di planet ini," kata peneliti.

Disebutkan para peneliti, 2022 adalah tahun pemecahan rekor sargassum dan 2023 mungkin akan lebih besar lagi, karena rumput laut tua bertindak seperti bahan penyemaian untuk memulai panen berikutnya.

Bakau, dermaga, dan kanal sangat terpengaruh oleh sargassum karena membuat 'kemacetan' di air, menciptakan zona mati di mana kehidupan lain tidak dapat berkembang.

Menurut Southern Living, bentangan luas sargassum yang saat ini mendominasi Samudra Atlantik telah berlipat ganda selama dua bulan berturut-turut, sekarang mencapai sekitar 8,7 juta ton. Sebagai gambaran, besarnya kira-kira setara dengan 3.000 kolam renang ukuran Olimpiade.

"Tikar sargassum raksasa seukuran mal akan datang seperti gumpalan. Itu sungguh tidak menyenangkan terutama bagi perenang," kata Tom Mahady, Chief of Boynton Beach (Florida) Ocean Rescue.

Di tempat lain di dunia, para ilmuwan harus bekerja keras mengembangkan cara-cara berkelanjutan untuk mengatasi gelombang gumpalan sargassum. Tujuannya adalah menemukan cara yang efektif dalam mengolah rumput laut yang menumpuk di pantai menjadi sesuatu yang bermanfaat.

"Ini gratis dan banyak sekali, jadi masuk akal untuk mengubahnya menjadi produk yang bermanfaat. Tapi mengubah biomassa laut seperti rumput laut biasanya membutuhkan pemindahannya dari air asin, mencucinya di air tawar, dan mengeringkannya," kata Profesor Mike Allen dari University of Exeter and Plymouth Marine Laboratory.

"Sargassum bernilai mahal, jadi kita perlu menemukan metode yang layak secara ekonomi dan lingkungan," tutupnya.

back to top