6 Alasan Ilmiah untuk Percaya Alien

Redaksi
Jan 30, 2024
6 Alasan Ilmiah untuk Percaya Alien
Jakarta -

Penelitian sampel yang berkaitan dengan kecerdasan yang berasal dari luar Bumi akan memberi kita dua hal: laporan pseudoscientific bahwa alien telah mengunjungi Bumi berdasarkan sedikit atau tanpa bukti. Kedua, pencarian ilmiah tanpa ada tanda-tanda kemajuan.

Oleh karena itu, sangat mudah untuk memasukkan gagasan tentang alien ke penelitian yang hampir mendekatinya, misal 'hobbit' yang diklaim ditemukan di Pulau Flores, Indonesia. Artinya, laporan tentang alies adalah sesuatu yang tidak terlalu mustahil namun sangat kecil kemungkinannya.

Namun, ada alasan bagus mengapa penelitian tentan Search for Extra-Terrestrial Intelligence (SETI) masih terus dilakukan. Berikut adalah enam alasan di antaranya, dikutip dari IFL Science:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Planet berbatu seperti Bumi bukan hal langka

Banyaknya data dari teleskop Kepler dan TESS, yang didukung oleh metode pendeteksian planet lainnya, mengungkapkan bahwa planet berbatu memang sangat umum ditemukan. Beberapa sistem memiliki setidaknya tujuh, dan mungkin lebih banyak lagi yang menunggu untuk ditemukan.

Sebagian besar planet berbatu yang ditemukan sejauh ini terlalu dekat dengan bintangnya untuk dijadikan kandidat ideal, tapi itu hanya karena planet di lokasi tersebut lebih mudah ditemukan.

Semakin lama kita mencari, semakin baik prospek yang kita temukan. Jelas sekali bahwa galaksi kita bekerja sama dengan tempat-tempat yang memungkinkan adanya kehidupan dan hal yang sama hampir pasti terjadi di galaksi lain.

Sekalipun hanya ada satu dari satu miliar planet yang dihuni oleh seseorang yang mampu membangun pesawat luar angkasa, itu berarti kita tidak sendirian di alam semesta.

2. Awal Mula Kehidupan di Bumi

Kita masih belum mengetahui secara pasti bagaimana kehidupan dimulai di Bumi, meskipun kita telah menemukan beberapa langkah dalam rantai kehidupan tersebut.

Oleh karena itu, secara teknis mungkin saja keberadaan kehidupan merupakan peristiwa aneh yang sangat jarang terjadi sehingga tidak pernah menghasilkan spesies lain yang memiliki teknologi canggih.

Namun demikian, kita tahu bahwa kehidupan dimulai di Bumi sejak awal, mungkin sedini mungkin tanpa dihantam oleh batuan luar angkasa yang begitu besar.

Jika kehidupan di sini tidak terlalu sulit untuk berevolusi, maka hal tersebut juga akan terjadi di banyak planet serupa.

3. Kehidupan Menemukan Jalannya Sendiri

Begitu kehidupan benar-benar berevolusi, ia mempunyai kapasitas luar biasa untuk menempati tempat-tempat ekstrem, dari panas dan tekanan di sekitar dan di bawah ventilasi hidrotermal, hingga dinginnya Antartika, kekeringan di Atacama, dan salinitas tinggi di beberapa kolam gurun. Bahkan dalam kondisi yang membunuh 99,99% kehidupan di Bumi, ada sesuatu yang berhasil membuat rumahnya.

Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa kehidupan di luar Bumi kurang tangguh. Dalam hal ini, prospek kehidupan baik yang berevolusi, maupun berkembang, di tempat lain tampaknya sangat baik. Kehidupan mungkin tidak memiliki kecenderungan bawaan untuk maju ke arah kecerdasan. Namun semakin banyak keberagaman yang ada, semakin tinggi peluang seseorang untuk menjadi pintar.

4. Belum Menemukan Tanda Kehidupan Bukan Hal Mengherankan

Manusia telah lama mencari tanda-tanda kehidupan di dunia lain. Hal ini menyebabkan beberapa orang menggunakan analogi lotere. Jika kita mengikuti lotere cukup lama dan tidak menang, mungkin bukan hanya kurang beruntung tetapi juga karena peluangnya sangat kecil, atau bahkan permainannya mungkin dicurangi.

Masalah dengan kesimpulan itu adalah kita sebenarnya belum berusaha sekeras itu. Sebagian besar upaya kita untuk menemukan kehidupan di luar Tata Surya hanya akan berhasil jika alien berada sangat dekat (dalam skala kosmik), mengumumkan kehadiran mereka dengan sangat keras, atau mengirimkan pesan langsung kepada kita.

5. Kita Mungkin Pakai Teknik yang Salah

Ada juga pertanyaan apakah metode pencarian kita sudah benar. Mungkin saja alam semesta dipenuhi dengan obrolan cerdas, dan kita salah menangkapnya.

Frekuensi radio yang menjadi fokus pencarian kita untuk percakapan alien dipilih karena frekuensi tersebut masuk akal. Namun, benar juga bahwa sebagian besar dari kita mencari cara yang murah dan (relatif) mudah.
Jika ternyata spesies yang sangat maju berkomunikasi antar dunia menggunakan laser, atau sesuatu yang belum dapat kita bayangkan, artinya kita belum dapat memanfaatkannya.

6. Ekspektasi Perjalanan Luar Angkasa

Ekspektasi perjalanan luar angkasa didasarkan pada asumsi yang cukup meragukan. Sederhananya, ruang itu besar. Berlayar melintasi Samudera Atlantik dulunya dipandang sebagai pelayaran yang epik, namun hal itu hanya memakan waktu sembilan minggu, bahkan dengan kapal reyot yang pertama kali berhasil melakukannya.

Kecuali jika ada jalan keluar dari penghalang cahaya, perjalanan ruang angkasa akan jauh lebih lama dan lebih mahal. Asumsi bahwa setelah seseorang menemukan penerbangan luar angkasa, mereka akan menjajah galaksi, didasarkan pada keyakinan terhadap psikologi alien yang tidak memiliki dasar yang kuat. Bisa jadi perjalanan antarbintang sangat mahal, hanya dilakukan dalam situasi ekstrem, dan banyak tempat yang dibiarkan damai.



Simak Video "Biro Pariwisata di AS Undang Alien Berlibur ke Bumi"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)
back to top