Drone Misterius yang Tewaskan 3 Tentara AS Bikin Bingung
Drone yang menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Yordania dan menewaskan beberapa tentara Amerika berhasil menerobos pertahanan. Ternyata menurut laporan, pada saat itu terjadi kebingungan apakah drone itu milik sendiri atau milik musuh.
Tiga anggota militer AS tewas dan sedikitnya 34 lainnya terluka setelah serangan drone satu arah menghantam Tower 22, sebuah pos logistik kecil di timur laut Yordania. Pemerintahan Joe Biden menyalahkan milisi yang didukung Iran atas serangan itu.
Mengutip sumber pejabat, pada saat drone musuh mendekati pangkalan, sebuah drone Amerika juga kembali ke lokasi. Ini menimbulkan kebingungan mengenai apakah drone itu adalah pesawat teman atau bukan. Drone memang belakangan makin diandalkan dalam pertempuran karena canggih dan efektif.
Sekitar 350 personel Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS dikerahkan ke Tower 22, yang terletak di dekat perbatasan Yordania dengan Irak dan Suriah. Di sana, pasukan Amerika memberikan dukungan logistik kepada koalisi yang berupaya mengalahkan ISIS.
Ledakan pesawat tak berawak itu menandai kematian pertama warga AS sejak pertengahan Oktober, ketika milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah menyerang pasukan AS yang ditempatkan di seluruh wilayah tersebut secara rutin dengan drone, roket, dan rudal.
Pentagon telah beberapa kali membalas dengan serangan udara terhadap kelompok dan sasaran yang terkait dengan Iran di Irak dan Suriah dalam tiga bulan terakhir. Namun kematian tentara Amerika adalah eskalasi signifikan, diperkirakan akan memicu tanggapan lebih keras dari Washington.
"Jangan ragu, kami akan meminta pertanggungjawaban semua pihak yang bertanggung jawab pada waktu dan cara yang kami pilih," kata Presiden Joe Biden setelah serangan tersebut, dikutip detikINET dari Insider.
"Presiden dan saya tidak akan mentolerir serangan terhadap pasukan Amerika, dan kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela Amerika Serikat, pasukan kami, dan kepentingan kami," cetus Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
Sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, para ahli di lembaga think tank The Washington Institute for Near East Policy telah mengidentifikasi lebih dari 170 serangan terhadap pasukan Amerika di Irak dan Suriah yang dilakukan oleh organisasi yang didukung Iran.
"Iran dan kelompok yang disebut sebagai 'Poros Perlawanan' memandang perang Israel-Hamas sebagai peluang untuk mempercepat kampanye mereka mengusir pasukan AS, karena mereka telah menggunakan perang tersebut untuk secara naratif membenarkan serangan mereka," tulis para analis.
Kementerian luar negeri Irantelah membantah tuduhan bahwa Teheran berada di balik serangan mematikan terhadap pangkalan AS di Yordania, dan mengklaim bahwa kelompok milisi tidak menerima perintah dari Teheran dan mengambil keputusan sendiri.
Simak Video "Lihat Pertandingan Sepak Bola Drone di Pameran CES 2024"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)