4 Fakta Bom Cluster, Calon Senjata Baru Ukraina yang Menyeramkan
Amerika Serikat kemungkinan akan memberi bantuan persenjataan baru ke Ukraina, yakni bom cluster. Senjata ini dianggap mengerikan, bahkan dilarang banyak negara. Namun dalam perang Rusia dan Ukraina, kedua negara dilaporkan sudah pernah menggunakannya. Berikut 4 fakta bom cluster seperti dikutip detikINET dari Guardian, Jumat (7/7/2023):
Apa itu bom cluster?
Bom cluster adalah senjata bom berisi bom yang pecah di udara dan melepaskan banyak submunisi atau bom-bom peledak yang lebih kecil dan bisa menyebar di area yang lebih luas. Menurut International Committee of the Red Cross (ICRC), bom cluster dapat diluncurkan dengan pesawat, artileri dan rudal.
Seberapa berbahaya bom cluster?
Bom-bom kecil di bom cluster, dirancang untuk meledak saat menghantam tanah dan siapa pun yang berada di area itu kemungkinan besar akan terbunuh atau terluka parah. Akan tetapi, banyak bom gagal meledak dengan segera. Bahkan menurut ICRC, hingga 40% bom gagal meledak saat dilontarkan dalam beberapa konflik baru-baru ini.
Akibatnya, bom cluster menjadi seperti ranjau darat, menimbulkan risiko bagi warga sipil lama setelah digunakan. Bom yang pada awalnya tidak meledak, dapat membunuh dan melukai orang bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun setelah amunisi ditembakkan.
Kelompok hak asasi manusia menyebut penggunaan bom cluster di area padat penduduk adalah pelanggaran karena semua bisa jadi korban. Menurut Reuters, sebanyak 60% korban bom cluster adalah warga sipil saat melakukan aktivitas sehari-hari. Adapun sepertiga dari semua korban yang tercatat adalah anak-anak.
Lebih dari 120 negara telah menandatangani konvensi yang melarang penggunaan, produksi, pemindahan, dan penimbunan bom cluster. Namun Rusia, Ukraina, dan AS semuanya menolak menandatanganinya. Sejak adopsi konvensi pada tahun 2008, 99% cadangan global bom cluster telah dihancurkan.
Di mana bom cluster pernah dipakai?
Bom cluster pertama kali dipakai pada Perang Dunia II dan setidaknya 15 negara menggunakannya setelah itu, termasuk Ethiopia, Perancis, Israel, Maroko, Belanda, Inggris, Rusia dan Amerika Serikat.
AS menjatuhkan sekitar 260 juta bom ini di Laos antara tahun 1964 dan 1973. Sejauh ini, kurang dari 400.000 atau 0,47% telah dibersihkan dan setidaknya 11.000 orang telah terbunuh karenanya.
Adapun pasukan Rusia telah menggunakannya di daerah sipil di Ukraina, mengakibatkan kematian puluhan warga sipil. Ukraina juga telah menggunakannya dalam upaya merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.
Halaman selanjutnya, mengapa Ukraina meminta bom cluster?
Mengapa Ukraina meminta bom cluster?
Kyiv minta bantuan bom cluster dengan alasan senjata ini akan membantu dalam serangan balasan ke posisi Rusia dan untuk mengatasi kelemahan dalam hal jumlah tentara dan artileri. Washington sempat menolak permintaan Kyiv. Namun pejabat AS baru-baru ini mengisyaratkan bom cluster akan berguna melawan Rusia dan kemungkinan akan mengabulkannya.
Kelompok hak asasi meminta Rusia dan Ukraina berhenti menggunakan bom cluster dan mendesak AS untuk tidak memasoknya karena dipandang sangat membahayakan.
"Amunisi cluster yang digunakan oleh Rusia dan Ukraina membunuh warga sipil sekarang dan akan terus berlanjut selama bertahun-tahun," kata Mary Wareham dari Human Rights Watch. "Kedua belah pihak harus segera berhenti menggunakannya dan tidak mencoba mendapatkan lebih banyak senjata sembarangan ini."
Pejabat AS telah mengklaim bahwa setiap amunisi yang diberikan ke Ukraina dirancang agar jauh lebih sedikit peluru yang tidak meledak yang nantinya dapat mengakibatkan kematian warga sipil.
(fyk/fay)