Usai Drama Pemecatan, CEO OpenAI Disebut Bos 'Toxic'

Sam Altman resmi kembali menjadi CEO OpenAI setelah drama pemecatan tiba-tiba beberapa waktu yang lalu. Alasan pemecatan tiba-tiba itu masih menjadi pertanyaan, tapi sepertinya perilaku Altman sebagai bos menjadi salah satu faktor.
Menurut laporan The Washington Post, sebelum Altman dipecat tiba-tiba banyak karyawan yang mengeluhkan perilakunya kepada direksi OpenAI. Altman dituding memiliki perilaku yang 'toxic' dan kasar. Altman juga diklaim pernah mengadu domba karyawan dan menyebabkan kekacauan di startup kecerdasan buatan itu.
Laporan The Washington Post mengatakan sejumlah anggota direksi OpenAI sudah membahas tentang apa yang harus dilakukan terkait perilaku Altman ketika mereka menerima keluhan tersebut. Anggota direksi yang sama juga merasa Altman telah berbohong kepada mereka agar bisa memecat anggota direksi lainnya, Helen Toner.
The Washington Post mengaku informasi ini diperoleh dari dua sumber yang familiar dengan situasi tersebut. Dua sumber tersebut mengklaim bahwa keluhan terhadap Altman merupakan faktor di balik keputusan direksi OpenAI untuk memecatnya secara tiba-tiba. Pemecatan Altman juga sebagian didorong oleh perasaan bahwa perilakunya akan menyulitkan direksi untuk mengawasi CEO.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan dari Wall Street Journal juga menjelskan konflik antara Altman dengan Toner tentang arah perusahaan ke depannya. Toner, yang saat ini sudah mundur dari direksi OpenAI, kabarnya pernah berselisih dengan Altman beberapa pekan sebelum Altman dipecat.
Toner yang merupakan akademisi pernah menulis makalah tentang keamanan AI yang sedikit mengkritik keputusan OpenAI saat merilis ChatGPT. Sebagai balasan, Altman menuding Toner telah merugikan OpenAI dan ia pernah bertemu dengan anggota direksi lainnya, mendorong mereka untuk memecat Toner.
Kepada WSJ, Toner mengatakan ia tidak akan mengomentari soal pemecatan Altman. Ia hanya mengatakan keputusan untuk memecat Altman saat itu terlihat sebagai cara yang baik untuk menghormati misi nirlaba OpenAI.
"Tujuan kami memecat Sam adalah untuk memperkuat OpenAI dan membuatnya lebih mampu untuk mencapai misinya," kata Toner, seperti dikutip dari Gizmodo.
Walaupun perilakunya disebut 'toxic' Altman sendiri memiliki banyak karyawan yang loyal kepadanya. Tidak lama setelah Altman dipecat, sebagian besar karyawan OpenAI mengancam akan ikut mundur dan bergabung ke Microsoft.
Tapi sepertinya ada motif lain di balik dukungan terhadap Altman. The Washington Post mengatakan pemecatan Altman mengancam kesepakatan yang memungkinkan karyawan yang sudah lama bekerja untuk menjual saham mereka kembali ke OpenAI tanpa menunggu perusahaan go public.
Kini Altman sudah kembali menjadi CEO OpenAI. Ia juga mengubah susunan direksi perusahaan di mana tiga empat anggota direksi yang memecatnya (Helen Toner, Ilya Sutskever, dan Tasha McCauley) tidak lagi menjadi anggota direksi OpenAI.
Simak Video "Kata Pakar Soal Perombakan Dewan OpenAI Setelah Sam Altman Jadi CEO Lagi"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/vmp)