• Home
  • Berita
  • Ukuran Ikan Menciut Akibat Pemanasan Global

Ukuran Ikan Menciut Akibat Pemanasan Global

Redaksi
Sep 13, 2023
Ukuran Ikan Menciut Akibat Pemanasan Global
Jakarta -

Banyak hewan di muka Bumi semakin lama semakin kecil ukurannya, termasuk ikan. Berdasarkan penelitian, fenomena ini diperkirakan disebabkan oleh pemanasan global.

Studi yang dipublikasi di jurnal Science menyebutkan, salah satu contoh dari fenomena ini adalah ikan makarel. Ikan ini rata-rata sudah menciut secara signifikan sejak 1960.

"Di beberapa lokasi, contohnya, ikan skate berduri yang berukuran lebih kecil sedang diamati, sedangkan ikan berukuran lebih kecil seperti ikan makarel meningkat jumlahnya," ujar Ines Martins, penulis utama jurnal tersebut dan peneliti makroekologi di University of York, dilansir detikINET dari Newsweek, Rabu (13/9/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum ditemukan penyebab pasti dari fenomena ini, tapi ilmuwan menduga kuat bahwa pemanasan air laut mungkin menjadi penyebabnya, begitu juga penangkapan ikan yang berlebihan.

Beberapa spesies telah diamati untuk mendukung penelitian atas fenomena ini, terutama pada ikan, tumbuhan, dan invertebrata. Martin menemukan bahwa spesies ikan lain yang berukuran lebih kecil terlihat mengalami kenaikan populasi.

Ini mirip dengan teori bahwa ekosistem mengatur sendiri jumlah biomassanya secara konstan, yakni organisme berukuran besar digantikan oleh yang lebih kecil dengan jumlah yang lebih besar.

"Kita berpikir bahwa di saat organisme berukuran besar menghilang, organisme lainnya berusaha untuk menggantikan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Memahami dan mendalami fenomena ini sangatlah penting bila kita mau mengerti mekanisme tentang bagaimana ukuran tubuh berubah seiring waktu," ujar Maria Dornelas, rekan penulis dan profesor keanekaragaman hayati di St Andrews Universitas.

Penemuan ini penting mengingat perubahan iklim di Bumi akan berpengaruh pada spesies di seluruh dunia. Hilangnya ikan berukuran besar mungkin berdampak besar bagi industri perikanan.

"Penelitian kami berfokus pada pentingnya mempertimbangkan perubahan karakteristik spesies bila kita mau mengerti dampak dari perubahan lingkungan dan pengaruh manusia terhadap keanekaragaman hayati di seluruh dunia," ujar Franziska Schrod, rekan penulis lainnya, yang merupakan profesor asosiasi keanekaragaman hayati di University of Notthingham.

Sayangnya, penelitian ini masih kekurangan data untuk organisme lain selain ikan sehingga masih sulit untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih luas.

*) Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Ilmuwan China Temukan Spesies Baru saat Menyelidiki Sumber Air "
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)
back to top