Tri Mumpuni, 'Wanita Listrik' Penerang Desa Terpencil
Nama Tri Mumpuni membuat bangga Indonesia dengan kiprahnya di dunia sains dan teknologi. Ia masuk dalam daftar The Muslim 500 atau Muslim Berpengaruh di Dunia tahun 2021 versi Royal Islamic Strategies Studies Centre.
Tri Mumpuni berkali-kali mendapatkan penghargaan karena upayanya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Pada tahun 2012, sosok yang kerap dijuluki 'wanita listrik' ini mendapatkan penghargaan Ashden Awards 2012. Asdhen adalah lembaga swadaya masyarakat Inggris yang terlibat dalam energi ramah lingkungan. Pangeran Charles menjadi salah seorang penaung Ashden Awards.
Bersama sang suami, Iskandar Budisaroso Kuntoadji, sejak tahun 1997, ia membangun PLTMH sebagai sumber energi listrik bagi wilayah yang belum terjangkau atau sulit dijangkau oleh PLN. Berkat jasanya, desa terpencil yang awalnya gelap gulita menjadi terang benderang.
Dirinya tidak jarang berhari-hari tinggal di satu desa yang jauh dari akses infrastruktur dan informasi, hanya untuk memastikan kesiapan masyarakat membangun listrik mikro hidro. Mengutip laman Wikipedia, ide awal pembangunan PLTMH berawal dari seringnya Tri Mumpuni bersama suaminya berkeliling ke desa-desa dan melihat sumber air yang melimpah namum belum ada kabel distribusi listrik di lokasi tersebut.
Ia pun merasa harus melakukan sesuatu. Sebelum diadakan pembangunan, ia dan suami mengajak bicara kepala desa setempat untuk kemungkinan membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan aliran sungai untuk menghasilkan listrik dari sebuah turbin.
Langkah selanjutnya Tri Mumpuni akan mengumpulkan data untuk melihat kemungkinannya secara teknis serta menghitung rencana anggaran biaya dan mencari sumber dana untuk pembangunan pembangkit listrik.
Setelah itu, ia bersama Inisiatif Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) mengirimkan tim sosial untuk membangun komunitas dengan masyarakat agar terjalin hubungan yang baik. Barulah kemudian masyarakat membentuk organisasi yang akan mengurus turbin, dengan menentukan ketua hingga operator yang paham mengenai bongkar pasang mesin. Organisasi itu pun diberi pengetahuan tentang pengoperasian mesin hingga perawatannya.
Selanjutnya, agar pembangkit listrik tenaga air itu dapat menjalankan fungsinya secara berkelanjutan, daerah tangkapan air di hulu harus dipertahankan seluas 30 kilometer persegi serta tidak boleh ada penebangan hutan dan vegetasi.
Hingga sekarang, Tri Mumpuni dan suaminya sudah menerangi 65 lokasi dengan PLTMH. Namun baginya, listrik bukan tujuan utamanya, melainkan bagaimana membangun potensi desa supaya mereka berdaya secara ekonomi dan lainnya. Dengan begitu, mereka bisa mengenali dan membangun peradabannya.
Simak Video "Daftar Ilmuwan Indonesia dan Penemuannya yang Diakui Dunia "
[Gambas:Video 20detik]
(rns/afr)