Tidak Mau Bayar, Meta Pilih Blokir Konten Berita di Kanada

Meta dilaporkan akan melakukan uji coba pembatasan konten berita untuk beberapa pengguna di Kanada, langkah ini sebagai tanggapan atas undang-undang Berita Online atau Online News Act di negara tersebut.
Uji coba ini dilakukan sebelum adanya pemblokiran permanen, jika Undang-Undang Berita Online tersebut disetujui. Undang-undang ini dikenal sebagai Bill C-18, di mana isinya memaksa platform seperti Meta dan Google harus bernegosiasi dengan penerbit berita Kanada untuk membayar akses konten.
Namun Meta mengatakan lebih suka memblokir konten berita di negara itu sepenuhnya daripada dipaksa untuk membayarnya.
Melansir dari The Verge, Rabu (7/6/2023) menurut ABC News uji coba ini diperkirakan bakal berdampak pada satu sampai lima persen pengguna di Facebook dan Instagram di Kanada.
Pengguna platform Meta yang terdampak, tidak akan bisa melihat atau membagikan konten-konten berita di media sosial itu. Baik media berita Kanada maupun internasional, juga akan terkena dampaknya.
"Kami telah mengambil keputusan sulit apabila undang-undang yang cacat ini disahkan, kami harus menghentikan ketersediaan konten berita di Facebook dan Instagram di Kanada," kata President of Global Affairs Meta, Nick Glegg bulan lalu.
Sementara itu Pablo Rodriguez Minister of Heritage, menyebut bahwa uji coba yang dilakukan Meta di Instagram dan Facebook ini, tidak bisa diterima.
"Ketika sebuah perusahaan teknologi besar memberitahu kami, 'Jika Anda tidak melakukan ini atau itu, maka saya akan mencabutnya'. Itu adalah ancaman," kata Pablo Rodriguez kepada Reuters.
Rodriguez juga mengatakan, Facebook ingin melakukan negoisasi untuk mencapai kesepakatan yang adil dengan outlet berita, apabila mendapatkan keuntungan dari hasil karya di sana.
"Ini adalah bagian dari tren yang mengecewakan minggu ini bahwa raksasa teknologi lebih suka menarik berita daripada membayar bagian yang adil," kata Rodriguez.
Tak hanya Kanada, Meta juga telah memblokir konten berita di Australia sebagai tanggapan atas undang-undang serupa.
Namun, pemblokiran tersebut dikritik karena penerapannya yang kacau, dengan pendekatan yang terlalu luas mempengaruhi beberapa organisasi pemerintah dan nirlaba dan yang kemudian diklaim oleh whistleblower sebagai taktik negosiasi yang berlebihan.
Meta kemudian membatalkan pemblokiran tersebut setelah undang-undang tersebut diamandemen. Undang-undang tersebut kemudian disahkan pada bulan yang sama.
Rachel Curran Head of Public Policy Meta Canada, mengatakan kepada House of Commons Heritage bulan lalu mereka tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti di Australia.
"Beberapa hal yang salah di Australia, kami bekerja keras untuk memastikan kami tidak melakukan hal yang sama kali ini," ujarnya.
Google dan platform lain yang kemungkinan akan terpengaruh oleh undang-undang tersebut mengumumkan pengujian pemblokiran berita serupa pada bulan Februari dan mengatakan akan menghapus tautan ke artikel berita di hasil pencarian Kanada jika RUU tersebut disahkan.
Simak Video "Meta Setop Dukungan NFT untuk Instagram dan Facebook"
[Gambas:Video 20detik]
(jsn/fay)