Tidak Ada Sistem yang Tak Bisa Dijebol Hacker
Data pribadi adalah hal yang krusial. Dengan data ini, jika terjadi kebocoran, orang jahat bisa menipu kita, merampas uang kita, atau bahkan menyamar sebagai diri kita untuk melakukan kejahatan. Dengan begitu, kebocoran data bukanlah hal sepele untuk ditangani.
Kebocoran data ini dikenal sebagai salah satu dampak dari serangan siber dan sayangnya, Laurent Oudot, pendiri sekaligus direktur teknologi dari perusahaan keamanan siber Tehtris, mengaku bahwa serangan siber tidak pernah memiliki 100% solusi untuk menangkalnya.
Pasalnya, kebanyakan institusi, entah perusahaan atau pemerintahan, selalu selangkah di belakang peretas. "Biasanya, saat mereka masih mengandalkan suatu solusi, peretas sudah menemukan cara baru untuk memberikan perlawanan," sebut Laurent.
Laurent mengibaratkannya dengan permainan kucing dan tikus di mana kucing akan terus mengejar tikus, melakukan penyerangan dekat, lalu berlari untuk menghindar. Dengan kata lain, ini adalah usaha yang sia-sia.
Untuk itu, berbagai perusahaan sekuriti berusaha untuk menjadi solusinya. Seperti yang Laurent katakan dalam sebuah wawancara dengan detikINET (29/08), bahwa solusi dari Tehtris bisa melakukan penahanan, deteksi, dan reaksi.
Tehtris melakukan penahanan dari serangan siber dengan membangun arsitektur IT. Lalu mendeteksi secepat mungkin serangan yang datang dan langsung melawan serangan tersebut dengan solusi yang ada.
"Namun, sekarang ada momentum di mana inovasi memiliki kemungkinan untuk mengubah permainan tersebut dan mencari jalan untuk menyingkirkan ancaman, seperti menggunakan Cyber Threat Intelligence kita," klaim Laurent.
*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
Simak Video "Hati-hati! Dua Spyware Ini Ngumpet di Play Store"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)
