Sony Akui Kena Serangan Ransomware, Data Karyawan Bocor

Jakarta -

Sony mengirimkan notifikasi ke sejumlah karyawan dan mantan karyawan Sony Interactive Entertainment (SIE) terkait data pribadi yang bocor dalam pembobolan sistem yang terjadi Mei lalu.

Surat notifikasi tersebut dikirimkan ke 6.800 orang, dan pertama dilaporkan oleh Bleeping Computer. Mereka pun menerima konfirmasi dari Sony yang menyebut adanya pembobolan lain yang terjadi pada September lalu.

Grup ransomware bernama C10p mengklaim ada di balik pembobolan server Sony pada Juni lalu. Pembobolannya dilakukan lewat celah keamanan di pengiriman file lewat MOVEit Transfer yang dipakai oleh Sony.

Sony adalah satu dari sekian banyak perusahaan dan organiassi yang terdampak dari serangan siber lewat celah MOVEit tersebut, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (6/10/2023).

Menurut Sony, Progress Software, pembuat MOVEit Transfer, melaporkan celah tersebut ke para konsumennya -- termasuk Sony -- pada 31 Mei. Kemudian SIE menemukan adanya pembobolan yang terjadi pada 28 Mei, termasuk menyadari kalau hacker sudah terlanjur mencuri data dari server mereka.

Dalam server tersebut tersimpan data pribadi karyawan Sony yang berbasis di Amerika Serikat. Kini, Sony menanggung biaya layanan pemantauan untuk karyawan yang terdampak, dan tentunya sudah menambal celah tersebut.

Sony mulai menjalankan investigasi pada bulan lalu untuk menyelidiki pembobolan kedua, di mana ada data sebesar 3,14GB yang dicuri hacker. Sony memastikan server yang menjadi korban itu berlokasi di Jepang dan dipakai untuk pengujian internal oleh divisi Entertainment, Technology, and Services.

Hacker di aksi tersebut kemudian menyebarkan bermacam file, termasuk data dari platform SonarQube, sertifikat, generator lisensi, Cloud Creator, dan banyak lagi. Server yang terdampak kini sudah dimatikan, dan Sony mengklaim insiden tersebut tidak berdampak pada operasional Sony.

Simak Video " Intip Kecanggihan Lensa dan Kamera Terbaru Keluaran Sony"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/asj)