Shieldtag Cegah Peredaran Produk Bajakan Lewat QR Code

Peredaran barang palsu dan bajakan meningkat seiring dengan maraknya tren jual beli online. Masalah itulah yang coba diatasi oleh Shieldtag lewat sertifikasi mereka yang berbasis QR code.
Menurut riset yang dilakukan Masyarakat Indonesia Anti-Pemalsuan (MIAP) dan Institute for Economic Analysis of Law & Policy Universitas Pelita Harapan (IEALP UPH) tahun 2020, dampak pemalsuan produk telah menimbulkan kerugian ekonomi global hingga Rp 291 triliun. Hal ini juga menyebabkan kerugian pajak Indonesia hingga Rp 967 miliar dan menghilangkan 2 juta lapangan kerja bagi masyarakat.
Produk yang paling rentan dipalsukan diantaranya adalah: software (84,25%), kosmetik (50%), produk kesehatan (40%), pakaian/barang kulit (38%), makanan & minuman (20%), serta pelumas dan suku cadang (15%).
Untuk mencegah peredaran produk palsu dan bajakan yang lebih luas, Shieldtag menciptakan layanan sertifikasi elektronik yang dapat memverifikasi keaslian sebuah produk melalui perpaduan stiker hologram dan teknologi encrypted QR code.
Shieldtag bekerja sama dengan pemilik brand untuk memasang stiker hologram berukuran 3x1,5cm yang telah dilengkapi 7 lapisan keamanan & QR code (ShieldCode). ShieldCode ini ditutup oleh lapisan gosok untuk melindungi enkripsinya, serta memastikan bahwa produk tersebut masih sepenuhnya baru.
Konsumen bisa dengan mudah mengetahui keaslian produk yang dibeli dengan menggosok lapisan ShieldCode, memindai QR code yang ada melalui aplikasi/website Shieldtag, dan memasukkan pin.
Nantinya, akan muncul sertifikat keaslian yang mencantumkan izin peredaran, sertifikat BPOM, tanggal kadaluarsa, ataupun garansi produk. Untuk memastikan kualitasnya, Shieldtag hanya bekerja sama dengan produk yang telah memiliki ijin relevan (seperti izin BPOM) dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang didaftarkan.
Tidak hanya untuk mengecek keaslian, Shieldtag juga berfungsi untuk memantau jangkauan peredaran produk. Seluruh data yang terdapat dalam Shieldtag Distribution Tracking System dapat dikelola langsung melalui Marketing Automation Engine, sehingga pemilik brand bisa melakukan pengiriman email/SMS massal, meningkatkan followers media sosial, hingga bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan produk.
"Dengan adanya Shieldtag, kini konsumen dapat membedakan produk yang asli dan pemilik brand pun bisa menjaga reputasi perusahaan serta keaslian produk mereka. Shieldtag juga membantu para brand untuk meninjau pendistribusian produk mereka, sudah sejauh mana dan seberapa banyak konsumen yang telah menggunakan produk di daerah tertentu. Setelahnya, mereka dapat memanfaatkan dashbord Marketing Engine kami untuk mengolah data tersebut dan melakukan pengembangan bisnis dengan langkah promosi yang tepat," jelas William Japari, Founder dan CEO Shieldtag, dalam keterangan yang diterima detikINET, Senin (10/10/2022).
"Di waktu dekat, kami akan terus melengkapi data dan infrastruktur Shieldtag agar bisa memuat fitur-fitur lain yang bisa menunjang keperluan bisnis. Kami juga berharap ke depannya Shieldtag bisa mendapatkan dukungan dari pemerintah, terutama dalam melakukan perlindungan keaslian produk dan tracking distribusi bagi para UMKM Indonesia yang siap ekspor ke luar negeri," tutup William.