• Home
  • Berita
  • Ibu Kota Pindah ke Nusantara, Jakarta Bisa Jadi Ibu Kota Startup

Ibu Kota Pindah ke Nusantara, Jakarta Bisa Jadi Ibu Kota Startup

Redaksi
Oct 10, 2022
Ibu Kota Pindah ke Nusantara, Jakarta Bisa Jadi Ibu Kota Startup

Pemerintah telah menetapkan ibu kota negara Indonesia akan dialihkan ke Nusantara. Meski begitu, Jakarta akan bertransformasi menjadi ibu kota perusahaan rintisan atau startup.

Hal itu yang diprediksikan oleh Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Jakarta Smart City (JSC) Yudhistira Nugraha, mengingat Jakarta menjadi kota penting dari sisi teknologi informasi komunikasi yang menunjang jadi ibu kota startup Indonesia.

Menurut dia, Jakarta juga memiliki modal mumpuni menjadi kota startup unggulan ke depannya. Sebab, seluruh sarana prasarana terkait yang telah dimilikinya.

"Jakarta memiliki pemerintah, masyarakat, ekosistem, dan infrastruktur digital yang sudah siap untuk menjadi kota startup di Indonesia setelah nanti ibu kota pindah ke IKN," ujar Yudhistira di Jakarta, seperti keterangan tertulis yang diterima detikINET, Senin (10/10/2022).

Di samping itu, Yudhistira menjelaskan, kolaborasi antar elemen juga makin difasilitasi, misalnya kehadiran Jakarta Future Hub City. Pada ruangan coworking serta ruang aula tersebut yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bertemu dengan startup sebagai problem solver.

Keberadaan sarana yang ada di lantai 23 JB Tower itu juga akan memadukan hulu dan hilir dari sisi kepentingan startup. Hulu karena akan terlihat realitas masalah sebuah kota, sehingga sebuah startup selalu sesuai kebutuhan masyarakat.

"Hilirnya adalah startup yang sudah tumbuh akan disambungkan ke investor di Jakarta Future City Hub ini. Singkatnya, Jakarta tetap menarik, akan makin menjadi markas startup di Indonesia seperti sekarang," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan, Jakarta Smart City mempunyai peran yang sangat penting dalam membangun 'sistem saraf' di Jakarta. Semua ini diharapkan bisa diteruskan dan proses yang terjadi di Jakarta Future City Hub untuk betul-betul menjadi tempat bertemunya ide dan gagasan.

"Ini harus jadi tempat bertemunya mereka yang punya terobosan, sehingga menjadi sebuah ekosistem yang hebat," ucapnya.

Menurut Anies, prestasi yang selama ini diraih menggambarkan jika Jakarta Smart City bekerja dengan sistematik, serius dan tuntas. Prestasi ini di kemudian hari diharapkan tidak hanya dalam bentuk penghargaan, tapi tumbuhnya ekosistem digital yang hebat di kota Jakarta.

"Di Jakarta pendekatannya kolaborasi. Buat semua yang jadi co-creator dan kolaborator harus dijaga terus supaya kolaborasi itu bukan hanya statement, tapi yang terus muncul dalam kenyataan," urai Anies.

Deklarasi sendiri dilakukan antara Kepala BLUD JSC Yudhistira Nugraha, Koordinator Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Sonny Sudaryana, Ketua Tim Business Matchmaking Ditjen Aptika Kemenkominfo dan Smart Change Project, Luat Sihombing. Turut menyaksikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sekaligus Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta Atika Nur Rahmania.

Dalam kesempatan terpisah, JSC mewakili Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengikuti Asian Smart City Conference dalam Selangor Smart City and Digital Economy Convention (SDEC) 2022 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 6-7 Oktober.

SDEC 2022 adalah konvensi yang digelar selama empat hari yang isinya terdiri dari lima elemen utama, yakni Asian Smart City Conference, Top ECM Livestream Festival, Selangor SME Digitalisation Conference, Selangor Fashion Accelerator (Demo Day) dan Exhibition.

Konferensi ini menggandeng para pimpinan industri, akademisi, pelaku UMKM, termasuk sektor publik dan swasta, untuk menggali penerapan konsep kota pintar, ekonomi digital, serta mencari solusi.

Dengan dukungan dari mitra internasional dan lokal, Asian Smart City Conference menghadirkan para pimpinan daerah/kota dari sejumlah negara-negara seperti Jepang, Cina, Australia, Indonesia, Thailand, Taiwan dan Malaysia sebagai bagian dari jajaran pembicara panel.

Pada kesempatan itu, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi salah satu pimpinan daerah yang didapuk sebagai pembicara dalam diskusi panel.

Yudhistira Nugraha yang hadir sebagai narasumber mewakili Pemprov DKI Jakarta mengatakan, inovasi tidak datang dari meditasi. Tetapi dari interaksi dengan pemerintah, bisnis, dan masyarakat, sehingga inovasi hadir dari sebuah interaksi kolaborasi dan mediasi antara sektor publik dan swasta.

"Smart City adalah kolaborasi antara problem owner dan problem solver untuk mencari solusi dan memecahkan masalah bersama-sama yang berorientasi pada warga sebagai pengguna, membuat prototipe, dan pengembangan ekosistem. Dan terpenting inovasi harus dapat meningkatkan kualitas hidup, memberikan dampak ekonomi, dan keberlanjutan," pungkasnya.

back to top