Sempat Tidak Lolos, Fadhilah Mathar Akhirnya Jadi Dirut Bakti

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) harus melakukan seleksi jabatan Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Dirut Bakti) dua kali. Menariknya, Fadhilah Mathar mengikuti kedua seleksi tersebut.

Pada seleksi jabatan Dirut pertama, Kominfo harus menyetop pada tahapan wawancara. Mahfud Md yang ketika itu menjabat sebagai Plt Menkominfo mengungkapkan tidak ada peserta yang sesuai kriteria.

Kominfo pun membuka seleksi ulang pengganti Anang Achmad Latif untuk kedua kalinya pada akhir Mei 2023. Hingga pada akhirnya Fadhilah Mathar terpilih sebagai Dirut Bakti Kominfo terbaru mengalahkan Ade Dimijanty dan Kustanto.

Adapun, Fadhilah sendiri mengikuti dua seleksi jabatan Dirut Bakti tersebut.

Kepala Balitbang SDM selaku Ketua Tim Seleksi Jabatan Dirut Bakti, Hary Budiarto menuturkan ketika seleksi pertama, saat itu hanya tersisa dua kandidat saja. Padahal, kata dia, diharuskan ada tiga kandidat agar tahap seleksi dapat berlangsung.

"Jadi, waktu gelombang pertama itu yang muncul hanya dua nama, padahal tahapan wawancara dan sebagainya itu harus tiga minimal. Maka, kita putuskan untuk diulang, bukan dibatalkan," ujar Hary di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Lebih lanjut, kata Hary, peserta yang mengikuti seleksi jabatan gelombang pertama diperbolehkan mendaftar kembali di gelombang kedua.

"Artinya, peserta yang lama, silahkan untuk mendaftar ulang. Jadi, nggak ada isu apapun," ungkap Hary.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi turut merespon terkait pemilihan Fadhilah Mathar sebagai Dirut Bakti Kominfo terbaru.

"Nggak ada (isu) apa-apa, proses biasa saja. Semua proses dijalani dari April melibatkan assesmen dari UI, wawancara, sampai tinggal tiga, akhirnya kami tetapkan Bu Fadhilah Mathar sebagai Direktur Utama," ucap Budi.

Lebih lanjut, kata Budi, proyek infrastruktur telekomunikasi yang tertunda harus diselesaikan sesegera mungkin.

"Kriteria pasti harus gerak cepat. Kemudian, governance harus kuat. Kalau tadi pidato saya, cepat tapi terukur, karena kecepatan penting, pak presiden menargetkan tahun ini seluruh BTS harus selesai," pungkasnya.