• Home
  • Berita
  • Sempat Menentang, Orang Tua Ini Punya Anak Sukses Jadi Player Mobile Legends

Sempat Menentang, Orang Tua Ini Punya Anak Sukses Jadi Player Mobile Legends

Redaksi
Jun 01, 2023
Sempat Menentang, Orang Tua Ini Punya Anak Sukses Jadi Player Mobile Legends
Jakarta -

Sepasang suami istri awalnya menentang anaknya berkarir di dunia game. Lama kelamaan, mereka mengalah dan menyetujui sang anak memilih jalan menjadi pemain esports profesional. Keputusan yang mereka ambil membuahkan hasil.

Anaknya kini sukses tergabung dengan salah satu tim esport besar di Tanah Air. Bahkan anak ini sekarang menjadi juru kunci, dan dipercaya memimpin rekan-rekannya di setiap kompetisi.

Cerita ini datang dari Budi Iskandar Damang, seorang ayah yang anaknya menjadi atlet esports dambaan Indonesia. Berangkat dari Bontang, Kalimantan Timur, ia dan keluarga datang ke Jakarta naik pesawat penerbangan pertama.

Rela terbang jauh ke Ibu Kota bersama sang istri dan dua anaknya, Budi ingin memberikan dukungan kepada Rizki Awandi Iskandar alias Saykots, putra pertamanya yang akan bertanding di Mobile Legends: Bang Bang Southeast Asia Cup (MSC) 2023.

Kebetulan Moonton memang sengaja mengadakan sebuah acara pelepasan, untuk para wakil Indonesia yang akan berjuang di Kamboja. Diselenggarakan di Cinepolis, Senayan Park, kegiatan ini berlangsung pada Hari Rabu, 31 Mei 2023.

detikINET berkesempatan mengobrol langsung dengan Budi. Kami membahas soal pertempuran hatinya, hingga akhirnya menyerah dengan keputusan sang anak meninggalkan Kalimantan, dan berkarir di Jakarta sebagai pemain esports Mobile Legends.

"Iya memang saya kan termasuk orang tua yang memang gak pernah support anaknya main game. Main game ya bukan arti dalam karir esports," kata Budi kepada detikINET.

"Karena kan emang orang tua mana sih yang liat anaknya siang jadi malam, malam jadi siang, siang itu cuma dipakai buat tidur gitu," tambahnya.

Kekhawatiran Budi juga datang tak hanya dari kebiasaan anaknya tersebut. Tetapi menurutnya saat itu Saykots sudah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Saya kan maunya dia kuliah, dia kuliah ya karena seperti itu kan, maka saya sebagai orang tua, anak ini mau jadi apa sih sebenarnya," ujar Budi.

Nah suatu hari, dirinya dikejutkan dengan penemuan sang istri. Ketika itu keduanya mendapati sejumlah sertifikat dan penghargaan Saykots, yang telah memenangkan banyak kompetisi Mobile Legends.

Sebelumnya ia dan istrinya tidak mengetahui keberadaan sertifikat itu. Hal ini mengingat, dikatakan kalau anaknya itu bila ada apa-apa tidak berani bicara ke orang tua.

"Akhirnya yaudah lah kalau memang ini jalannya dia, karirnya dia, kita ikhlasin aja," kata Budi menyerupai ucapannya saat itu ke istri.

Dari sini, akhirnya secara bertahap Budi mendukung kegiatan anaknya. Ia mulai meningkatkan internet di rumah agar Saykots bisa bermain game, yang sebelumnya biasa digunakan untuk menonton TV saja.

"Yaudah lah beliin HP, karena saya tau dari temannya, kalau dia main game itu pinjam HP temannya yang iPhone," sambung Budi.

Kendati begitu, ternyata dukungan Budi tidak sampai di situ. Saat Saykots sudah di Jakarta, karirnya tidak langsung cemerlang.

Usai keluar dari salah satu tim esports, Saykots lontang-lantung beberapa bulan. Budi pun memberikan sokongan dana untuk biaya hidup di Ibu Kota.

"Udah kadung basah, mau pulang malu, nanti temennya bilang ngapain kamu jauh-jauh di Jakarta. Sempat saya biayain mas tinggal di Jakarta berapa bulan, karena lontang-lantung," ungkapnya.

Namun setelah lolos trial dan resmi bergabung dengan Evos Legends, karir Saykots berubah. Apalagi saat dirinya naik kasta ke MPL ID.

Meski sempat terpuruk di peringkat tujuh di season 10, anaknya itu mampu bangkit dan membuktikan di MPL ID S11. Bersama dengan rekan satu timnya, Saykots menjadi runner-up dan mewakili Indonesia di MSC 2023.

Sebagai penutup, Budi memberikan pesan kepada orang tua di luar sana yang anaknya doyan main game terutama untuk game kompetitif. Menurutnya, kalau memang bakat sang anak sudah kelihatan, ada baiknya didukung hingga batas kemampuan.

"Tapi kalau memang bakatnya mentok, istilah mentok gak jadi apa-apa gitu, main game hanya sebatas main game saja, ya mending diingatkan lah, waktu sayang terbuang. Karena waktu itu, untuk besok belum tentu bisa nikmati lagi hari ini berkumpul dengan keluarga," pungkasnya.



Simak Video "Syarat dan Harga Slot Gabung Turnamen MPL Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(hps/rns)
back to top