Seluk Beluk Teori Konspirasi HAARP Bikin Bencana Alam Buatan

Teori konspirasi HAARP bisa mendatangkan 'bencana alam' buatan manusia sudah lama viral. Baru-baru ini, HAARP dikaitkan dengan gempa Turki. Di media sosial, cukup ramai bahwa gempa Turki didalangi Amerika Serikat dengan teknologi HAARP.
Sebenarnya, teori konspirasi soal High-Frequency Active Auroral Research Program (HAARP) dapat menciptakan 'bencana alam' buatan sudah beredar cukup lama. Salah satu spekulasi ini membawa-bawa ucapan dari seorang fisikawan senior ternama, Prof Michio Kaku.
Saat diundang pada acara CBS This Morning, tepatnya 2013, Prof Michio Kaku menjelaskan banyak orang yang mengeluh soal cuaca tapi tidak menyadari apa yang bisa mereka perbuat dengan itu.
"Bukannya melakukan tarian pemanggil hujan tradisional, kami fisikawan, menembakkan laser triliunan watt ke angkasa untuk merekayasa terjadinya awan-awan hujan. Kali ini kami menggunakan hukum-hukum fisika bukan dengan mantra," ucap Prof Michio Kaku.
Ia kemudian menambahkan bahwa ilmuwan menggunakan laser triliunan watt untuk membantu agrikultur dengan merekayasa cuaca, dan berkelakar ini juga bisa digunakan untuk mempersiapkan pesta pernikahan. Namun, ucapan selanjutnya membuat heboh dan menjadi teori konspirasi.
"Atau pertandingan bola, apa saja untuk kegiatan luar ruangan, dan bahkan badai, itu bisa dilakukan lewat modifikasi cuaca," sambungnya.
Meski begitu, bukan berarti itu Prof Kaku menyebut HAARP bisa menjadi penyebab atau bertanggung jawab dengan badai-badai yang terjadi. Beberapa waktu kemudian, Prof Kaku pun meluruskan rumor yang beredar kepada media Snopes. Dia mengatakan, saat itu ia tengah membahas kemungkinan potensi menurunkan hujan menggunakan laser dan alat lainnya.
"Ceritanya 100% salah," jawab Prof Kaku singkat.
HAARP adalah stasiun cuaca yang terletak di Gakona, Alaska, AS. Stasiun ini memiliki banyak antena transmitter yang bisa menembakkan frekuensi gelombang radio ke atas atmosfer Bumi.
Melansir Ibtimes, HAARP diinisiasi oleh Pentagon di bawah arahan Defense Advance Research Project Agency (DARPA). Stasiun cuaca tersebut diklaim mampu mempengaruhi ionosfer dan stratosfer. Besar energi pada fasilitas HAARP sendiri adalah 3,6 juta watt.
Tapi mampukah angka itu merekayasa 'bencana alam'? Meski kelihatannya besar, banyak ahli sepakat bahwa masih butuh angka lebih besar untuk dapat merekayasa bencana alam. Pemerintah AS juga sering membantah mengenai teori ini.