• Home
  • Berita
  • Riset: Kurangi Main Medsos, Bikin Tubuh Remaja Sehat

Riset: Kurangi Main Medsos, Bikin Tubuh Remaja Sehat

Redaksi
Mar 13, 2023
Riset: Kurangi Main Medsos, Bikin Tubuh Remaja Sehat
Jakarta -

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Asosiasi Psikologi Amerika (APA) mengungkapkan pada usia remaja dan dewasa muda yang telah mengurangi penggunaan media sosial sebanyak 50% dalam waktu hitungan minggu telah mengubah penampilan mereka secara signifikan dibandingkan dengan teman sebayanya yang masih aktif menggunakan medsos.

"Masa remaja adalah masa yang rentan untuk berkembangnya masalah penampilan tubuh, gangguan makan, dan penyakit mental," kata penulis Gary Goldfield, PhD, dari Children's Hospital of Eastern Ontario Research Institute seperti dilihat dari situs resmi APA, Senin (13/3/2023).

Goldfield mengatakan bahwa anak-anak muda telah menghabiskan rata-rata antara enam hingga delapan jam per hari di depan layar yang sebagian besar di media sosial.

"Media sosial dapat mengekspos pengguna ke ratusan atau bahkan ribuan gambar dan foto setiap hari, termasuk selebritis dan model fashion atau kebugaran yang kita tahu mengarah pada internalisasi cita-cita kecantikan yang tidak dapat dicapai oleh hampir semua orang, menghasilkan ketidakpuasan yang lebih besar terhadap tubuh berat dan bentuk," lanjutnya.

Namun, menurut Goldfield sebagian besar penelitian psikologis tentang media sosial, penampilan tubuh, dan kesehatan mental bersifat korelasional sehingga tidak pasti apakah orang dengan masalah penampilan tubuh dan kesehatan mental menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial atau jika penggunaan media sosial mengarah pada peningkatan yang lebih besar dalam penampilan tubuh dan masalah kesehatan mental.

Penelitian ini melibatkan sebanyak 220 mahasiswa sarjana berusia 17-25 (76% perempuan, 23% laki-laki, 1% lainnya). Untuk memenuhi syarat, peserta harus menjadi pengguna media sosial biasa setidaknya dua jam per hari di smartphone mereka dan menunjukkan gejala depresi atau kecemasan.

Selama minggu pertama percobaan, semua peserta diinstruksikan untuk menggunakan media sosial mereka seperti biasanya. Penggunaan media sosial diukur menggunakan program pelacakan screentime di mana peserta memberikan tangkapan layar harian.

Setelah minggu pertama, separuh peserta diinstruksikan untuk mengurangi penggunaan media sosial mereka tidak lebih dari 60 menit per hari.

Selama tiga minggu berikutnya, peserta yang diinstruksikan untuk membatasi penggunaan media sosial mereka menguranginya sekitar 50% menjadi rata-rata 78 menit per hari dibandingkan kelompok kontrol, yang rata-rata menggunakan media sosial 188 menit per hari.

Hasilnya peserta yang mengurangi penggunaan media sosial mengalami peningkatan yang signifikan dalam cara mereka memandang penampilan keseluruhan dan berat badan mereka setelah intervensi tiga minggu, dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak melihat perubahan signifikan. Di sini jenis kelamin tampaknya tidak membuat perbedaan dalam efeknya.

"Intervensi singkat kami selama empat minggu menggunakan pelacak waktu layar menunjukkan bahwa mengurangi penggunaan media sosial menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam penampilan dan percaya diri pada remaja yang tertekan dengan penggunaan media sosial yang berat," kata Goldfield.

"Mengurangi penggunaan media sosial adalah metode yang layak untuk menghasilkan efek positif jangka pendek pada citra tubuh di antara populasi pengguna yang rentan dan harus dievaluasi sebagai komponen potensial dalam penanganan gangguan terkait citra tubuh," tutupnya.



Simak Video "Momen Brio Merah Dikejar Massa Karena Tak Bayar saat Isi BBM"
[Gambas:Video 20detik]
(jsn/fay)
back to top