Rahasia di Balik Dahsyatnya Lahar Dingin Semeru yang Rusak 4 Jembatan
Banjir lahar dingin Semeru menerjang Lumajang, Jawa Timur hingga menyebabkan empat jembatan putus pada Jumat (7/7/2023) kemarin. Ternyata ini penyebab banjir lahar dingin yang dahsyat tersebut.
Menurut Pakar Vulkanologi ITB Mirzam Abdurachman, lahar dingin disebabkan oleh tumpukan abu vulkanik dari letusan gunung api sebelumnya yang belum terkonsolidasi. Saat di puncak gunung mengalami hujan, material vulkanik itu terbawa ke bawah.
Kekuatan lahar dingin yang mengalir bergantung kepada beberapa faktor, seperti banyaknya abu vulkanik, besarnya volume air hujan, dan volume sungai yang dilewati. Untuk kasus Semeru, banjir lahar dinginnya bisa sedahsyat itu karena dipengaruhi karakteristik abu vulkaniknya yang berat.
"Dulu pada saat letusan Semeru yang besar sekali itu saya pernah menyampaikan Semeru, Bromo dan sebagainya abu vulkaniknya itu beda dengan yang lain, dia berat," kata Mirzam saat dihubungi detikINET, Sabtu (8/7/2023).
"Akibatnya kalau dia berat dia nggak bisa tertransportasi sama angin jauh sekali, dia nggak bisa nyebar waktu diletusin. Akibatnya begitu keluar dia jatuh di bawah kerucut, numpuk. Begitu hujan itu di hulu ada air sedikit saja maka dia akan langsung memicu terjadinya lahar," ujarnya.
"Tapi kalau hujan besar ditambah volume abunya banyak akibatnya tidak tertampung dari volumenya sungai yang dimiliki ya keluar kayak yang di Semeru sekarang," sambungnya.
Bencana banjir lahar dingin Semeru sendiri terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur lereng gunung api itu. Akibatnya, debit air di Daerah Aliran Sungai lahar Gunung Semeru meningkat sampai menerjang jembatan dan luber ke jalanan.
Mirzam menambahkan lahar dingin sebenarnya merupakan bahaya sekunder setelah terjadi erupsi gunung api. Karena banjir lahar dingin ini bisa terjadi berbulan-bulan setelah erupsi sehingga sulit diantisipasi.
Ia pun mencontohkan jika erupsi terjadi di musim kemarau, bisa jadi lahar dingin akan muncul enam bulan berikutnya saat musim hujan. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di sekitar gunung api dan sungai yang sering dilewati aliran lahar dingin untuk berhati-hati.
Berdasarkan data BPBD Jatim hingga pukul 20.00 WIB, banjir lahar dingin berimbas di lima desa yang ada di dua kecamatan, yakni Desa Sidomulyo dan Pronojiwo di Kecamatan Pronojiwo, kemudian Desa Jugosari, Desa Kloposawit, dan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro.
Banjir lahar dingin ini juga merusak empat jembatan hingga terputus yakni Jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro, Jembatan Kali Regoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan di Candipuro.
Simak Video "Detik-detik Jembatan Gantung Kaliregoyo Lumajang Dihajar Banjir Lahar"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/agt)