• Home
  • Berita
  • Putin Klaim Senjata Super 'Chernobyl Terbang' Sukses Dijajal

Putin Klaim Senjata Super 'Chernobyl Terbang' Sukses Dijajal

Redaksi
Oct 07, 2023
Putin Klaim Senjata Super 'Chernobyl Terbang' Sukses Dijajal
Jakarta -

Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia berhasil menyelesaikan uji coba rudal strategis bertenaga nuklir baru yang disebut rudal Burevestnik, dengan julukan lain Flying Chernobyl atau Chernobyl terbang

Dalam sambutan di sebuah forum di kota selatan Sochi, Putin mengatakan Moskow hampir menyelesaikan pekerjaan pada "jenis senjata strategis modern," yang pertama kali ia umumkan pada tahun 2018.

"Uji coba terakhir Burevestnik, rudal jelajah global dengan sistem propulsi nuklir, telah berhasil dilakukan," kata Putin seperti dikutip detikINET dari NBC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putin menambahkan saat ini sedang diproses penyelesaian beberapa prosedur administratif dan birokratis untuk produksi massal senjata ini dan membuatnya siap tempur. "Kami akan segera melakukan ini," tambahnya.

Meskipun pidato Putin mungkin memicu kekhawatiran di negara-negara Barat, para analis tidak yakin bahwa ada banyak hal yang perlu dicemaskan dari senjata baru itu.

"Ini adalah sistem senjata yang bodoh, dirancang oleh orang-orang bodoh untuk alasan operasional yang tidak terlalu berguna," kata William Alberque, direktur International Institute for Strategic Studies.

Sedikit yang diketahui tentang Burevestnik, yang diberi nama kode Skyfall oleh NATO. Di situs Kementerian Pertahanan Rusia, Burevestnik digambarkan sebagai rudal jelajah bertenaga nuklir dengan jangkauan tak terbatas.

Tenaga nuklirnya memungkinkannya menempuh jarak lebih jauh dan bertahan di udara lebih lama dibanding rudal lain, kabarnya bisa menjangkau sampai 22 ribu kilometer. Namun menurut para ahli, kemampuan itu mungkin juga membuatnya lebih tidak dapat diandalkan.

Animasi yang dibagikan pada tahun 2018 menunjukkan rudal tersebut terbang mengelilingi planet ini, melewati sistem pertahanan rudal dan akhirnya mencapai Pantai Pasifik Amerika Utara. Namun ada keraguan mengenai seberapa cepat Rusia dapat mengembangkan senjata baru itu dan seberapa mudah penanganannya.

Uji coba Burevestnik yang diduga gagal tahun 2019 menewaskan beberapa ilmuwan dan menyebabkan lonjakan radiasi di kota terdekat. Belasan kali uji coba lainnya pun belum berhasil. Secara teknologi, senjata ini sebenarnya tidak terlalu sulit, namun pemakaiannya secara aman jauh lebih sulit.

"Ada alasan mengapa AS meninggalkan teknologi ini pada Perang Dingin. Itu hanya ide yang buruk," tambah William. Menurutnya, uji coba yang gagal pada tahun 2019 menggambarkan bahaya teknologi ini.



Simak Video "Momen Mencekam Serangan Drone Rusia Hujani Kota-kota di Ukraina"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)
back to top