• Home
  • Berita
  • Puluhan Spesies Bakteri Baru Ditemukan di Tubuh Manusia

Puluhan Spesies Bakteri Baru Ditemukan di Tubuh Manusia

Redaksi
Jan 10, 2024
Puluhan Spesies Bakteri Baru Ditemukan di Tubuh Manusia
Jakarta -

Lebih dari 30 spesies bakteri baru ditemukan pada sampel pasien di University Hospital Basel, Swiss. Beberapa di antaranya relevan secara klinis, sehingga dapat membuka jalan penelitian baru bagi mereka yang ingin lebih memahami atau mencari pengobatan untuk, infeksi terkait.

Temuan ini juga menyoroti betapa banyak patogen yang masih belum diketahui. Hal ini perlu diatasi jika manusia ingin mengatasi banyaknya infeksi bakteri yang mengganggu spesies kita. Mengetahui apa yang menyebabkan kondisi ini, membuat pengobatannya lebih mudah. Itulah sebabnya penelitian seperti ini sangat penting.

"Hubungan langsung antara spesies bakteri yang baru diidentifikasi dan relevansi klinisnya jarang dipublikasikan di masa lalu," kata penulis utama Dr Daniel Goldenberger seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (10/1/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Goldenberger dan rekan penulisnya telah mengumpulkan dan menganalisis sampel pasien sejak tahun 2014, mempelajari total 61 bakteri patogen yang tidak diketahui dari orang-orang dengan berbagai kondisi medis.

Namun, mengurutkan genom bakteri ini terbukti membutuhkan perjuangan. Metode tradisional gagal membuahkan hasil, sehingga tim harus beralih ke metode yang relatif baru untuk menganalisisnya.

Mereka kemudian menggunakan algoritma untuk membandingkan urutan tersebut dengan strain yang diketahui, dan mengidentifikasi 35 spesies baru.

Dari jumlah tersebut, 27 di antaranya diisolasi dari spesimen jaringan dalam atau kultur darah. Dan yang terpenting, tujuh di antaranya relevan secara klinis, artinya dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Sebanyak 26 bakteri sisanya digolongkan 'sulit diidentifikasi'.

Sebagian besar spesies yang baru diidentifikasi berasal dari dua genera: Corynebacterium (enam spesies) dan Schaalia (lima spesies).

"Banyak spesies dalam dua genera ini ditemukan di mikrobioma alami kulit manusia dan mukosa. Inilah sebabnya mengapa hal ini sering diremehkan, dan penelitian terhadap hal tersebut jarang dilakukan," tambah Goldenberger.

Namun, zat-zat tersebut dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan kita jika memasuki aliran darah. Bukan hanya spesies baru yang ditemukan yang menarik minat tim.

Para peneliti berasumsi bahwa salah satu bakteri yang sulit diidentifikasi yang ditemukan pada luka gigitan anjing di ibu jari pasien adalah patogen baru dan baru muncul. Bakteri ini pertama kali diisolasi dari luka akibat gigitan anjing atau kucing oleh kelompok di Kanada pada tahun 2022.

Terlepas dari keberhasilan mereka, pekerjaan tim terus berlanjut, karena mereka terus mengumpulkan dan mengurutkan patogen yang tidak diketahui dari pasien di University Hospital Basel.

Faktanya, lebih dari 20 spesies baru telah ditambahkan ke dalam daftar mereka yang diharapkan dapat membantu meningkatkan diagnosis dan pengobatan infeksi di masa depan.

"Data klinis dan genom yang tersedia untuk umum dapat membantu untuk lebih memahami peran klinis dan ekologi organisme bakteri," kata para penulis penelitian dalam kesimpulan mereka.

"Identifikasi kami terhadap 35 strain baru, tujuh di antaranya tampak relevan secara klinis, menunjukkan beragam patogen yang belum terdeskripsikan dan belum dapat diidentifikasi," pungkas mereka.



Simak Video "Muncul Petisi Tolak Pelepasan Jutaan Nyamuk di Bali, Ini Kata Kemenkes"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)
back to top